Tumpukan sandal kayu produksi Dinara Wooden Heel siap untuk dipasarkan. Foto: (doc/MNEWS).
Tumpukan sandal kayu produksi Dinara Wooden Heel siap untuk dipasarkan. Foto: (doc/MNEWS).

Malang, MNEWS.co.id – Siapa yang tidak mengenal bakiak? Sandal kayu yang populer dalam permainan anak-anak ini ternyata berasal dari klompen atau alas kaki kayu yang berusia ratusan tahun.

Sandal kayu atau yang juga dikenal dengan sebutan klompen, menurut sejarah sudah digunakan di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Klompen atau wooden heels terbuat dari sol kayu, dan dihias dengan menggunakan bahan dari rajutan, kain, hingga karet di bagian atasnya.

Di Jawa Timur, khususnya di kota Malang, Dinara Wooden Heel menjadi salah satu pionir penghasil klompen. Berdiri sejak tahun 1992, klompen ini diproduksi oleh masyarakat Desa Sumberawan, Singosari, dengan mengombinasikan antara budaya lokal dan modern dalam sentuhan kain batik.

Sandal kayu yang dihasilkan Dinara Wooden Heel. Foto: (doc/MNEWS).

Dian Rusdianto selaku owner bercerita, awalnya usaha Dinara Wooden Heel ini mengusung konsep pemberdayaan, untuk memberdayakan masyarakat yang pernah melakukan usaha alas kaki tapi mengalami kebangkrutan karena masalah manajerial.

“Sudah sekitar 2 tahun kita memberdayakan masyarakat, tidak ada respon positif. Masyarakat masih mengalami trauma untuk melakukan kegiatan usaha ini, hampir semua tidak mau bangkit lagi. Kita akhirnya mendesain ulang, membuat produk-produk baru dengan kualitas baru untuk kita kembangkan lagi menjadi sebuah usaha bernama Dinara Wooden Heel,” tutur Dian kepada MNEWS di Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Awal memulai usaha kembali memang cukup berat. Namun, Dian dan masyarakat desa akhirnya berhasil bangkit dan mulai memproduksi sandal kayu dengan menggunakan alat-alat yang pernah dimiliki oleh perajin.

Pakde Tarno sedang melakukan finishing pada sandal kayu. Foto: (doc/MNEWS).

“Jadi kita sifatnya adalah jejaring, jadi bagaimana kita melakukan kemitraan bersama-sama, dari yang jahit, gergaji kayu, dari yang ngecat, dari yang membuat kaf, memasang sol, itu yang kita mulai dari awal,” imbuhnya.

Kerja keras para perajin pun berbuah manis. Berbagai jenis sandal kayu cantik dan elegan diproduksi oleh Dinara Wooden Heel, seperti sandal kayu japit, sandal kayu flat, sandal kayu koak, heel dan wedges dengan berbagai ukuran, hingga sandal kayu untuk anak. Bisa bertahan di tengah gempuran produk impor merupakan sebuah prestasi tersendiri yang patut diapresiasi.

“Usaha sandal ini sangat menarik, kenapa saya memilih usaha sandal ini. Satu karena saya ingin orang Jawa itu urip-urip budaya, sandal teplek atau klopen, ini menjadi sandal yang punya nilai kekinian, tapi kita balut dengan kain batik nusantara. Meskipun dalam perkembangannya kami juga membuat produk kain batik atau decoupage,” tutup Dian yang juga merupakan anggota dari komunitas Sahabat UMKM ini.

Detail sandal kayu. Foto: (doc/MNEWS).

Mulai dari harga Rp100 ribuan, Anda bisa memesan sandal kayu cantik untuk mempermanis penampilan di berbagai acara melalui situs Dinara Wooden Heel