Produk UMKM Indonesia Diminati di Dubai EXPO 2020
Produk UMKM Indonesia Diminati di Dubai EXPO 2020. (Foto: Intagram.com/dkijakarta)

MNEWS.co.id – Aktivitas ekspor kerap menjadi momok tersendiri bagi pelaku UMKM. Berbagai faktor pun memicu keraguan untuk mengekspor produk UMKM, mulai dari keterbatasan modal, hingga tidak adanya pengetahuan dan akses ke pasar ekspor. 

Namun, hal itu tidak perlu menjadi penghambat langkah pelaku UMKM untuk berani mengekspor produknya. Sebab, ada solusi yang dapat membantu UMKM meraih pasar ekspor dengan cara yang mudah. 

CEO & Founder Komunitas Bisa Ekspor, Julio Ekspor menjelaskan, pasar ekspor bagi UMKM menjadi peluang yang sayang untuk dilewatkan. Produk UMKM lokal kini tidak hanya bersaing dengan produk lain antarkota atau antarprovinsi, melainkan juga antarnegara di pasar global. 

“Barang-barang Indonesia yang bagus-bagus ada peminatnya di luar negeri. Saya sendiri sebagai eksportir, punya pandangan tentang ekspor menjadi salah satu kelebihan untuk ekspansi bisnis,” papar Julio dalam acara virtual “Optimalisasi Operasional Bisnis dan Melihat Peluang Pasar Global” belum lama ini.

Dia melanjutkan, pelaku UMKM hendaknya tidak berpikir, “Aduh, saya tidak punya modal,” atau “Saya tidak punya pembeli,” karena ini yang menyebabkan pelaku UMKM kalah sebelum berperang. 

Founder & CEO PT Universal Coco Indonesia ini mengatakan, pelaku UMKM perlu memiliki knowledge supply yang baik sebelum mulai melangkah ke bisnis ekspor, yaitu pengetahuan menyeluruh terkait produk yang ingin dijual ke luar negeri. 

Kedua, ketahui knowledge market, caranya dengan melakukan kurasi barang yang ingin diekspor dan akan dikirim ke negara mana, sesuai dengan jejak ekspor yang bisa ditelusuri di internet. 

Ketiga, memahami soal finansial dan metode pembiayaan dalam ekspor yang biasanya menggunakan letter of credit dan bank transfer. Keduanya bisa menggunakan dana pinjaman tanpa harus merogoh kantong sendiri. 

Keempat, perhatikan logistik yang digunakan untuk ekspor, apakah memiliki kredibilitas? Berkolaborasi atau melakukan partnership dengan pelaku logistik berpengalaman akan memudahkan pelaku UMKM. 

Senada dengan Julio, Ketua Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia, Nofrisel mengatakan, logistik memiliki fungsi yang sangat penting dalam alur transaksi bisnis. 

“Logistik memiliki fungsi khusus distribusi produk, maka kita perlu berkolaborasi dan berpartner dengan pihak lain sehingga semua menjadi lebih efisien,” ujarnya. 

Sebagai informasi, pada 2021 Indonesia mencetak sejarah tertinggi untuk ekspor dengan nilai mencapai hampir Rp3.000 triliun di luar produk UMKM. Tentunya, ini menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk mulai merambah pasar ekspor.