Ilustrasi. Photo by Pixabay on Pexels.
Ilustrasi. Photo by Pixabay on Pexels.

Jakarta, MNEWS.co.id – Memasuki era industri 4.0 yang serba digital, bukan berarti peran buku akan tergantikan. Buku sebagai sarana literasi dan edukasi masyarakat masih memegang peranan penting untuk meningkatkan kompetensi SDM.

Tema inilah yang diusung oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menunjang program prioritas yang tertuang dalam implementasi Making Indonesia 4.0. Tidak hanya literasi digital, tetapi juga minat baca masyarakat secara keseluruhan harus ditingkatkan.

“Terkait hal tersebut, kami ikut berkontribusi meningkatkan minat membaca masyarakat melalui penyelenggaraanKemenperin Book Fair 2019 yang mengusung tema Literasi di Era Industry 4.0,”. kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Eko SA Cahyanto di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Menurut Eko, tema yang diusung dalam Kemenperin Book Fair 2019 itu sangat relevan dengan kebijakan pemerintah saat ini. “Apalagi dalam mendukung kebijakan revitalisasi industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global di era digital,” ujarnya.

Kemenperin Book Fair 2019 dilaksanakan selama empat hari, pada tanggal 25-28 Juni 2019 di Plasa Pameran Industri, Kantor Kemenperin, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 35 perusahaan penerbit yang menempati 42 booth, yang juga menyediakan area khusus bagi pelaku IKM untuk menampilkan produk-produk unggulannya.

Selain mengemban misi mengedukasi dan meningkatkan minat membaca bagi masyarakat, pameran ini juga diharapkan dapat mempertemukan para pihak yang ingin menjalin kerja sama bisnis, sekaligus sebagai media promosi dan penjualan produk-produk buatan dalam negeri,” ujar Eko.

Kemenperin Book Fair merupakan agenda tahunan yang secara konsiten digelar setiap tahun. “Oleh karena itu, penyelenggaraan pameran ini saya nilai penting dan strategis di saat masyarakat khususnya generasi muda mengalami fase gemar membaca, yang tercermin dari banyaknya pengunjung di setiap pameran buku yang digelar satu tahun sekali ini,” imbuhnya.

Menurut Eko, pada era revolusi industri 4.0 saat ini, pemanfaatan teknologi digital menjadi sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas secara efisien, serta menghasilkan inovasi produk yang dapat memenuhi pasar dalam negeri maupun ekspor. Karena itu, gerakan meningkatkan minat baca, khususnya bagi angkatan kerja produktif, diharapkan menjadi gerbang untuk membuka wawasan mereka.  

“Karena itu, kami menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Biro Umum Kemenperin yang telah memprakarsai diselenggarakanya Kemenperin Book Fair 2019 dengan adanya acaranya ini diharapkan menjadi gerbang bagi generasi milenial untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sesuai dengan bidang masing-masing,” paparnya.

Eko menambahkan, guna menambah nilai esensial, dalam rangkaian kegiatan Kemenperin Book Fair 2019 diselenggarakan Coaching Clinic dengan narasumber Marchella FP yang merupakan salah satu penulis terpopuler saat ini, sekaligus influencer yang dikenal di berbagai platform media sosial. Tentu ini sangat tepat untuk memenuhi keinginan komunitas pecinta buku, khususnya kaum muda.

“Tak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pimpinan perusahaan peserta pameran dan para pihak yang telah ikut serta mempersiapkan pameran ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan industri nasional,” tutupnya.