Ilustrasi pelaku UMKM. (Foto: Rivan Awal Lingga)

Jakarta, MNEWS.co.id – Para pelaku usaha yang telah mengembangkan mereknya dan dikenal pasar dengan baik, disarankan untuk go digital agar produknya mudah dijangkau konsumen. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi pemalsuan produk.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo melalui rapat terbatas yang digelar Kamis, (10/6/21) menginstruksikan percepatan digitalisasi UMKM mengingat potensi ekonomi digital Indonesia yang berpeluang besar.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan bahwa berdasarkan data dari Indonesian E-commerce Association (idEA) terdapat 13,7 juta pelaku UMKM Indonesia sudah tergabung ke dalam ekosistem digital hingga Mei 2021.

“Saat ini, kalau berdasarkan data dari Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) per Mei 2021 itu sudah mencapai 13,7 juta pelaku UMKM yang sudah onboarding di ekosistem digital,” ungkap Teten.

Pemerintah telah menargetkan agar pada tahun 2024 mendatang, jumlah pelaku UMKM yang tergabung ke dalam ekosistem digital dapat meningkat pesat hingga 30 juta pelaku. Strategi yang tepat tentunya sangat dibutuhkan untuk mewujudkan target tersebut.

“Harus ada strategi proaktif jemput bola untuk melakukan pendampingan, kurasi produk, SDM-nya, pembiayaan, sampai mereka bisa on boarding di e-commerce,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa nantinya akan dibentuk program project management officer (PMO) lintas sektoral atau lintas kementerian yang akan mengonsolidasikan proses digitalisasi tersebut.