Ilustrasi bumbu masakan. (Foto: Wikimedia Commons/Joe mon bkk)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kenikmatan hidangan kuliner sangatlah erat kaitannya dengan resep dan bumbu masak yang digunakan. Melihat tingginya minat masyarakat dalam mengolah hidangannya sendiri menjadi peluang usaha tersendiri bagi bisnis bumbu masak bagi dapur Anda.

Adalah Dian Puspasari yang meneruskan usaha bumbu dapur racikan sang Ibu yang telah dijalankan sejak tahun 1980. Saat itu usaha yang dijalankan belum mempunyai merek namun sudah memiliki ribuan pelanggan setia, khususnya restoran dan rumah makan. Bumbu racikan yang dibuat sang ibu memiliki cita rasa khas Indonesia karena menggunakan resep turun-temurun.

Akhirnya di tahun 2019 bersama dengan sang kakak, Lucy Novita, bisnis tersebut diteruskan dengan jenama Tastery. Kedua kakak-beradik ini memiliki latar belakang yang saling mendukung, yaitu Dian yang ahli dalam meracik bumbu dan Lucy yang mempunyai latar belakang di bidang marketing dan komunikasi.

Tastery sendiri memiliki arti rumah cita rasa, sehingga memiliki makna resep bumbu masakan kaya khas Indonesia. Karena kecintaan terhadap kuliner Nusantara, Dian dan Lucy ingin terus melebarkan usaha sang ibu hingga skala nasional.

Dian mengatakan, sejak diluncurkan respon yang diberikan pasar sangat bagus karena bumbu Tastery dinilai memiliki cita rasa yang pas di lidah. Banyaknya minat konsumen ini juga didukung dengan penggunaan bumbu instan yang lebih praktis dan membuat siapapun jadi bisa memasak.

Tampilan produk Tastery. (Foto: Tastery)

Bahan baku yang digunakan diperoleh langsung dari petani lokal di sekitar Pulau Jawa. Keamanan dan kualitas menjadi faktor utama yang diterapkan oleh Tastery. Produk Tastery telah tersertifikasi BPOM dan halal hingga memiliki SOP kelayakan pangan.

Proses pembuatan produk berlokasi di Matraman, Jakarta Timur yang dibantu oleh 3 karyawan dengan kapasitas produksi berkisar 100–200 pcs setiap harinya. Produk Tastery memiliki harga mulai dari Rp12.000,- hingga Rp17.000,- per produk.

Bumbu dasar Tastery memiliki varian dasar putih, merah, dan kuning. Produk tersebut ditujukan bagi konsumen yang ingin sedikit bereksperimen terhadap masakan tanpa harus kehilangan rasa.

Memasuki masa pandemi, Dian mengaku bisnis Tastery mengalami dampak yaitu penjualan yang menurun. Salah satunya karena mereka tidak dapat memasarkan secara offline seperti mengikuti bazar di mana mereka biasanya dapat menjual produk secara langsung kepada konsumen.

Kini, Ia fokus untuk memasarkan produknya secara online melalui media sosial Instagram, Facebook, website, dan marketplace. Selain itu, Tastery juga memanfaatkan jasa reseller dan partnership untuk memperluas pasarnya.

Ke depannya, Tastery terus fokus untuk memperluas pasar hingga skala nasional dengan menghadirkan berbagai varian produk terbaru untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen.