Ilustrasi handycrafts.(Foto: HGTV)

Jakarta, MNEWS.co.id – Berawal dari seorang ibu rumah tangga yang mengisi waktu dengan hobinya dalam menjahit, kini Amalia Rachmadhani telah mengubah hobi tersebut menjadi bisnis yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Inilah aktivitas rutin yang di sebuah rumah sekaligus workshop konveksi milik perempuan yang akrab dipanggil Amalia di Jl. Pisang Raja, Harapan Baru, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kini, Amalia telah menekuni bisnis tersebut dengan jenama Pinkapicca Craft.

Melalui usaha menjahit, Amalia membuktikan bisnis apapun yang telah dimulai bisa berkembang selama tidak pernah berhenti dan menyerah. Tidak hanya itu, konsistensi dan kejelian melihat peluang di pasar menjadi kekuatan untuk tetap bertahan hingga bisnisnya berusia tahunan, bahkan walaupun menghadapi masa pandemi seperti saat ini.

Bisnis rumahan yang Amalia rintis sejak tahun 2014 tidak lepas dari berbagai tantangan, salah satunya adalah banyak yang memandang sebelah mata pada jenis usaha jahit. Namun dengan tekad yang kuat, akhirnya Ia memutuskan untuk mencoba usaha menjahit dan memproduksi beberapa dagangannya sendiri.

Hal ini berkaca dari Pinkapicca Craft yang dimulainya karena gemar dan suka dengan kerajinan jahit-menjahit. Dengan modal Rp3 juta, Ia pun membeli beberapa keperluan dalam konveksinya seperti mesin jahit dan mesin obras.

Tampilan produk Pinkapicca Craft. (Foto: Pinkapicca Craft)

Perlahan namun pasti, hasil produk Pinkapicca Craft mulai banyak permintaan dan telah memiliki pasar sendiri. Amalia mengaku para konsumen yang sudah membeli rata-rata mengatakan sangat puas akan produknya.

Amalia menjelaskan, produk Pinkapicca Craft hanya diproduksi dalam kuantitas yang terbatas (limited) sehingga begitu sudah habis terjual tidak akan dipasarkan lagi. Bahan baku yang digunakan juga memiliki kualitas terbaik dan terbukti keamanannya karena diambil langsung dari toko bahan lokal. 

Untuk proses pembuatan, Ia dibantu oleh sang anak dengan sistem produksi made by order sesuai dengan permintaan konsumen. Adapun produk yang dijual adalah tas, masker kain, topi, scarf, dompet, pouch, hingga dompet handphone. Harga produknya dibanderol mulai dari Rp20.000,- hingga Rp210.000,- tergantung dari bentuk produk yang dipesan.

Dalam memasarkan produknya, Amalia juga langsung memanfaatkan strategi pemasaran digital melalui media sosial Instagram, Facebook, website, hingga marketplace. Hingga saat ini penjualan secara online masih lumayan stabil. Namun berbeda dengan penjualan offline yang harus terpaksa berhenti dan sulit dilakukan di masa pandemic, salah satunya seperti kegiatan bazar.

Tidak hanya menyalurkan hobi melalui bisnis, Amalia juga berkembang menjadi instruktur jahit. Sebelum masa pandemi, Ia kerap kali mengadakan kelas menjahit dengan membagikan materi dan teknik jahit untuk membuat produk seperti tas.  Ia merasa bersyukur lantaran bisnis yang ditekuninya dalam 7 tahun terakhir bisa memberikan manfaat melalui kelas menjahit dan tidak selalu mengejar keuntungan materi.

Di masa pandemi ini, Amalia mengaku workshop menjahitnya susah dilakukan karena kelas yang biasanya diadakan secara tatap muka (offline). Awal tahun 2021, Ia sempat membuka kembali kelas menjahit secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, namun saat ini harus terhenti karena adanya PPKM. Untuk menyikapinya, Ia sedang merencanakan untuk beralih membuat kelas online.

Ke depannya, Amalia ingin tetap fokus mengembangkan bisnis dan kelas menjahit dengan menghadirkan karya yang lebih bervariasi sehingga produknya bisa tetap bertahan dan dapat mengikuti perkembangan kebutuhan konsumen saat ini.