Ilustrasi Menu Sehat. (Foto: iStock)

Jakarta, MNEWS.co.id – Setelah melakukan ibadah puasa seharian, tubuh pasti akan membutuhkan gizi yang seimbang ketika berbuka puasa. Bulan puasa dapat menjadi momentum untuk memulai program hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang tepat pada saat sahur dan berbuka.

Dokter spesialis gizi klinik RSUI, Wahyu Ika Wardhani membagikan tips memilih menu makanan buka puasa dan sahur.  

“Untuk makanan sahur, disarankan untuk sumber karbohidrat utamakan dari yang berjenis karbohidrat kompleks seperti nasi beras merah atau roti gandum, perbanyak konsumsi sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan serat,” kata Ika dilansir dari Kompas.com.

Lauk pauk yang kaya akan protein seperti ayam, ikan, dan telur, menjadi rekomendasi bagi Ika untuk bisa dikonsumsi saat sahur. Sementara menu berbuka puasa, Ia menyarankan untuk tidak konsumsi makanan secara berlebihan dan harus secara perlahan.

Untuk jenis makanan berbuka, Anda dianjurkan untuk menghindari makanan berat seperti gorengan dan batasi gula sederhana. Ika mencontohkan menu makanan berbuka puasa yang baik adalah kurma. Hal ini sesuai dengan ajuran sunnah Nabi Muhammad yang mengkonsumsi tiga butir kurma karena tergolong sumber serat yang baik.

Selanjutnya yaitu menjaga  agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik melalui asupan air putih minimal delapan gelas sehari. Anda bisa membagi menjadi dua gelas saat berbuka, empat gelas di malam hari dan dua gelas saat sahur.

Ia menambahkan dalam mengonsumsi makanan harus sesuai kebutuhan tubuh. Apabila berlebihan, maka berat badan bisa naik berlebih dan menyebabkan penyakit metabolik. Sementara apabila asupan kurang, dapat menyebabkan kurang gizi, sehingga daya tahan tubuh menurun dan mudah terinfeksi penyakit.

“Kebutuhan makanna tiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis kelamin, tinggi badan, aktvitas fisik, kondisi kesehatan, dan lain-lain,” tambahnya.

Menurutnya, puasa memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, antara lain menurunkan resistensi insulin dan risiko DM (diabetes melitus), merangsang sistem imun dan perbaikan sel, mengatur metabolisme sel, membantu mengurangi kerusakan oksidatif dan inflamasi.