Koleksi THENBLANK, jenama fesyen lokal yang mengadopsi gaya berbusana Jepang dan Korea. (Foto: THENBLANK)

MNEWS.co.id – Memiliki orang tua yang berkecimpung dalam bisnis butik memberikan inspirasi kepada Mutiara untuk memulai perjalanan usahanya di dunia fashion sejak kecil.

Dengan tekun dan bertahap, ia mulai mewujudkan impian tersebut dengan mendirikan THENBLANK pada tahun 2012.

Memulai bisnis pada usia yang masih relatif muda, Mutiara Kamila Athiyya, yang saat itu masih menjalani pendidikan di sekolah menengah, memiliki impian besar untuk menciptakan merek lokal fesyen berkualitas dengan harga terjangkau bagi semua kalangan.

Selain mewujudkan hasratnya dalam dunia fesyen, ia juga ingin membantu mengembangkan pabrik konveksi di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi dalam negeri.

Saat awal memulai usaha, Mutiara hanya mempromosikan produk THENBLANK melalui platform media sosial.

Pada tahun 2019, setelah tujuh tahun usahanya berdiri, THENBLANK berhasil mengembangkan identitas unik dalam desain produknya dengan mengadopsi gaya berpakaian minimalis yang terinspirasi oleh budaya mode Korea dan Jepang serta diproduksi menggunakan bahan berkualitas tinggi.

Saat ini, THENBLANK menawarkan beragam produk fesyen yang tersedia untuk kalangan muda, termasuk pria dan wanita. Produk-produk ini meliputi berbagai jenis pakaian seperti atasan, kemeja, jeans, blazer, outerwear, dan juga sepatu.

Walaupun mengadaptasi gaya berpakaian dengan pengaruh dari Jepang dan Korea, Mutiara menerapkan nilai-nilai lokal dalam produknya sehingga koleksi THENBLANK tetap memiliki keterkaitan dengan Indonesia.

“Semuanya diupayakan lokal. Di tengah banyaknya brand fesyen yang mengambil bahan dari luar, kita selalu berusaha untuk mengambil bahan baku secara lokal. Kami juga berusaha menerapkan prinsip sustainable fashion dengan mengurangi limbah produksi”, ujar Mutiara.

Salah satu langkah yang diambil oleh Mutiara untuk meningkatkan produksi domestik adalah dengan mengambil serat tencel dari perkebunan di Kepulauan Riau.

Serat tencel ini kemudian dijadikan bahan baku untuk pembuatan rayon dan viscose, yang merupakan komponen utama dalam produk-produk THENBLANK.

Selain memanfaatkan bahan baku lokal, THENKBLANK juga aktif dalam memberdayakan tenaga kerja lokal, termasuk melalui kerja sama dengan perajut asal Kota Bandung.

Mutiara juga berbagi kunci kesuksesan THENBLANK yang sangat bergantung pada kerja sama dengan berbagai pihak. Menurut Mutiara, kolaborasi menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan bisnisnya.

“Kolaborasi juga bisa menjadi pembeda. Ambil contoh, THENBLANK kerap berkolaborasi dengan brand-brand lain, termasuk brand-brand dalam negeri yang baru memulai bisnisnya. Tak luput juga kolaborasi dengan tokoh-tokoh masyarakat”, tambah Mutiara.

Saat ini, THENBLANK memiliki rumah produksi di tiga lokasi, yaitu Bogor, Bandung, dan Solo. Mutiara dan timnya juga turut memberdayakan penjahit rumahan yang dibina di daerah Cibinong dan Bogor, dengan total karyawan secara keseluruhan mencapai 50 orang dan lebih dari setengahnya merupakan pekerja perempuan.