Tips UMKM Tetap Cuan di Masa PSBB 2.0
Tips UMKM Tetap Cuan di Masa PSBB 2.0 (Foto: 123RF)

Jakarta, MNEWS.co.id – Keputusan Pemprov DKI Jakarta yang kembali memberlakukan PSBB ketat sejak 14 September 2020 guna menekan kasus penyebaran COVID-19, mengharuskan para pekerja menerapkan konsep work from home. Bukan hanya perusahaan besar, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pun harus kembali membatasi kegiatan usahanya secara offline dan mengurus bisnis dari rumah.

Tak dipungkiri, kondisi ini membuat pelaku UMKM khawatir akan stabilitas bisnis mereka. Namun, masih ada cara yang dapat dilakukan pelaku UMKM agar tetap cuan tanpa ketakutan. Bagaimana caranya? Yuk, simak tips bagi pelaku UMKM berikut ini yang kami ambil dari Marketeers.com.

Jaga Intensitas Komunikasi dengan Pelanggan atau Klien
Komunikasi merupakan kunci penting bagi pelaku usaha agar memahami apa yang diinginkan pelanggan. Beruntung, kita dipermudah dengan kehadiran teknologi dan internet yang membuat komunikasi dapat terjalin tanpa melihat faktor geografis.

Untuk itu, manfaatkan aplikasi dan software yang ada. Gunakan aplikasi messenger dengan fitur voice call dan video call  sehingga komunikasi dapat tetap berjalan tanpa kehilangan momen bertatap muka.

Manfaatkan Media Sosial Sebagai Media Pemasaran
Maksimalkan penggunaan media sosial untuk memasarkan bisnis. Dengan biaya yang terjangkau dan daya jangkau yang luas, bisnis UMKM dapat dipasarkan dengan baik melalui media sosial. Namun, jangan asal-asalan. Pastikan Anda membuat konten yang menarik agar cepat viral.

Digitalisasi Bisnis Anda
Era digital memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk mengelola bisnis mereka. Digitalisasi bisnis menjadi pilihan penting untuk meningkatkan performa bisnis pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis. Setidaknya, terdapat tiga alasan mengapa digitalisasi bisnis begitu penting.

Pertama, digitalisasi bisnis dapat meringkas proses pekerjaan sehingga lebih hemat waktu dan efisien. Dengan begitu, pemilik usaha dapat menghemat waktu dan menggunakan untuk hal yang lebih penting.

Kedua, pelaku usaha dapat meminimalisir kesalahan dalam pekerjaan dengan menggunakan software bisnis. Alhasil, kualitas pekerjaan terjaga dan membantu dalam mengambil keputusan yang baik bagi perusahaan.

Terakhir, kemajuan teknologi mempermudah pengelolaan dalam banyak hal, antara lain pembuatan invoice. Meski terkesan simpel, invoice merupakan salah satu elemen dalam bisnis yang memiliki intensitas penggunaan sangat tinggi.

Saat ini, software digital invoice membuat waktu pengiriman invoice lebih cepat dan mudah karena bisa dikirim lewat email atau aplikasi messenger seperti Whatsapp. Selain itu, digital invoice juga membantu pengusaha untuk meminimalisir budget operasional bisnis karena, pengusaha bisa melakukannya sendiri. Hal ini tidak dapat ditemukan pada invoice konvensional.

Semoga beberapa tips di atas dapat membantu para pelaku UMKM untuk tidak patah semangat dan terus menjalankan usahanya di masa PSBB 2.0.