Jakarta, MNEWS.co.id – Berdasarkan data dari Nielsen, pandemi virus corona dan kebijakan stay at home membuat transaksi online naik sebanyak 30%. Peningkatan juga terjadi dalam platform marketplace seperti transaksi naik 3 kali lipat serta semakin meluasnya jasa reseller.
Lalu bagaimana dengan situasi usaha khususnya di bulan Ramadan? Apa yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha untuk memaksimalkan penjualannya di bulan Ramadan dalam masa pandemi COVID-19.
Laras Sulistya Pangestika, Marketing Manager POST, memberikan beberapa tips untuk pelaku usaha untuk memaksimalkan penjualan di bulan Ramadan. Pertama adalah mengubah pemasaran dari konvensional menjadi online dengan menggunakan media sosial yang ada. Jika pelaku usaha sudah memiliki media sosial, maka harus bisa memaksimalkan performa yang ada.
Dalam tahap ini salah satu hal yang harus diperhatikan adalah biaya pemasaran (marketing budget) sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas. Salah satu yang dapat digunakan adalah jasa influencer. Bagi pelaku usaha yang minim budget, bisa mencoba influencer mikro dengan memperhatikan beberapa hal seperti berapa besar dampak untuk meningkatkan penjualan.
“Untuk menghemat budget, influencer mikro memang bisa menjadi langkah untuk meningkatkan pemasaran. Tapi influencer tersebut juga harus diperhatikan, misalkan memiliki followers yang sedikit, namun dia punya pengaruh yang kuat,” katanya saat menjadi narasumber dalam Kelas Komunitas Sahabat UMKM melalui Instagram Live pada Rabu, (29/4/20).
Ia menambahkan, selain jasa influencer, pelaku usaha bisa menggunakan boosting post Instagram sehingga unggahan produk dapat diiklankan dan dapat terlihat oleh siapapun selain pengikut di Instagram.
Tips selanjutnya adalah memaksimalkan konten media sosial menjadi lebih menarik, baik dari segi visual serta isi materi yang unik untuk mendatangkan minat beli konsumen. Misalkan pelaku usaha ayam geprek bisa menghadirkan konten tips tutorial cara membuat produk dengan rasa yang berbeda. Selain itu, buatlah konten yang tematik dan berbeda tiap bulannya, salah satunya adalah tema bulan Ramadan.
Yang ketiga adalah memanfaatkan jasa pengiriman online seperti Grab Food, GoFood, dan berbagai macam lainnya, serta melakukan penjualan melalui platform e-commerce. Selanjutnya yaitu membuat produk yang tahan lama, misalkan seperti frozen food. Atau membuat variasi produk seperti kopi yang semula dijual per botol menjadi hitungan literan, dan lainnya.
Terakhir adalah menggunakan penggabungan produk (bundling product) yaitu metode dan strategi pemasaran yang menjual dua produk dalam satu paket dengan harga yang lebih murah. Strategi ini diterapkan oleh penjual dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan produk dengan memberikan kemudahan pembelian, penghematan waktu, memperkecil biaya promosi, serta memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada konsumen.
POST merupakan aplikasi kasir atau point of sale (POS) berbasis cloud system yang didesain khusus untuk bantu menjalankan seluruh aktivitas pelaku bisnis. Aplikasi ini juga dapat mempercepat pencatatan pesanan, mempermudah proses inventory dan layanan, serta mencatat seluruh laporan penjualan di waktu yang sama (real-time).