Jakarta, MNEWS.co.id – Ajang Good Design Indonesia (GDI) 2022 diyakini akan membuka peluang bagi karya-karya desain terbaik Indonesia untuk menuju pasar ekspor.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, berkat desain berkualitas suatu produk dan jasa akan memiliki nilai tambah dan komersil tinggi di pasar domestik maupun internasional.
“GDI 2022 berperan mendukung usaha pemerintah mempertahankan momentum peningkatan ekspor nonmigas. Pengembangan desain berkaitan erat dengan perdagangan dan pemulihan ekonomi nasional,” katanya.
Good Design Indonesia (GDI) adalah ajang penganugerahan berskala nasional yang diberikan, kepada karya-karya desain terbaik di Indonesia. Untuk menarik lebih banyak peserta berbakat dan potensial, Kemendag memulai sosialisasi GDI 2022 secara hibrida dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Menurut Lutfi, Kemendag akan membuka gerbang menuju pasar ekspor dan mempertemukan eksportir dengan calon buyer.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas Indonesia tahun 2021 tercatat sebesar US$219,25 miliar, naik 41,50% dibandingkan 2020 yang senilai US$154,94 miliar.
Sementara pada awal 2022, transaksi ekspor nonmigas Indonesia tercatat sebesar US$18,26 miliar pada Januari 2022. Angka ini naik 26,74% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Komoditas yang mengalami peningkatan permintaan dunia adalah logam mulia dan perhiasan/permata (87,69%). Disusul bahan kimia anorganik (56,21%), alas kaki (4,14%), serta logam tidak mulia lainnya (179,72%).
Tiga besar negara pengimpor produk dari Indonesia adalah China (US$3,51 miliar), Amerika Serikat (US$2,56 miliar) dan Jepang (US$1,51 miliar).
Sementara itu, pada peluncuran sosialisasi GDI 2022, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi menyampaikan, pada tahun keenam gelaran GDI, Kemendag menggandeng praktisi desain Indonesia.
Kerja sama tersebut dilakukan untuk mengkurasi produk-produk lokal bernilai tambah yang selaras dengan tren desain dan selera pasar global.
“Melalui GDI 2022, diharapkan produk-produk lokal akan memiliki nilai lebih saat ekspor dan mampu bersaing di pasar global,” ujar Didi.
Penyelenggaraan GDI, merupakan upaya Kemendag untuk mengkurasi produk atau jasa bernilai tambah, sesuai tren desain dan selera pasar global. Adanya nilai tambah dapat menjadi penentu bagi buyer dalam memilih barang dan jasa.
Produk dan jasa bernilai tambah yang berhasil meraih penghargaan GDI, kemudian diprioritaskan untuk dipromosikan kepada calon buyer di negara-negara mitra dagang Indonesia.
Untuk diketahui, pendaftaran GDI 2022 dibuka pada 20 Januari 2022 dan akan ditutup pada 31 Maret 2022. Terdapat 17 kategori produk pada GDI 2020 yang diperlombakan. Kategori tersebut di antaranya meliputi bidang kerajinan, aksesori, dekorasi rumah, furnitur, alas kaki, kendaraan, desain arsitektur dan konstruksi bangunan. Kemudian, desain aktivitas masyarakat, fasilitas ruang publik, aplikasi daring, peralatan rumah tangga dan berkebun, serta desain material bangunan.