Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM. (Foto: CNN Indonesia))
Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM. (Foto: CNN Indonesia))

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menargetkan agar ekspor produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dapat tumbuh dua kali lipat atau sekitar 29% pada 2024. Karena saat ini pertumbuhan ekspor tersebut baru sebesar 14,5%.

“Ini target kenaikan yang optimis ambisius. Kalau per tahunnya bisa naik lima persen, maka target tersebut bisa terealisasi,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Menurutnya, target tersebut masih kecil jika dibandingkan negara lain. Apalagi potensi di dalam negeri masih sangat besar. Teten menjelaskan bahwa untuk menaikkan target ekspo mengembangkan produk UMKM dan koperasi harus lebih difokuskan, Khususnya di sektor-sektor tertentu yang memang permintaannya tinggi.

Teten menyebutkan, sektor dimaksud meliputi produk-produk berbasis kelautan, pertanian, dan perkebunan. Termasuk furnitur, produk kerajinan, fashion, hingga makanan dan minuman.

“Kita kaya akan hasil laut, pertanian, dan perkebunan. Baik yang mentah, bahan baku, maupun olahan,” ujarnya.

Meski perekonomian global tengah lesu, namun Teten optimis meski permintaan ekspor produk UMKM masih cukup tinggi. Maka target ekspor bisa dicapai.

Teten melanjutkan, untuk menggenjot ekspor UMKM berskala kecil seperti makanan dan minuman hingga produk kerajinan, dibutuhkan agregator atau trading house yang bisa menghubungkan produk UMKM dengan pasar global. Sementara untuk produk UMKM berskala besar dibutuhkan kemitraan dengan usaha besar yang sudah terhubung pasar global.

“Kami juga harus bekerja sama dengan kementerian lain seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Perindustrian. Karena sektor teknis ada di kementerian lain,” katanya.