Jakarta, MNEWS.co.id – Setelah merayakan Idulfitri atau Lebaran dan menikmati masa liburan hari raya, orang-orang akan kembali dalam rutinitas bekerja. Pengalaman liburan yang masih terbawa saat memulai rutinitas bekerja menimbulkan perasaan seperti gangguan emosi. Kondisi ini gejala sindrom pascaliburan (post-holiday syndrome) atau post-holiday blues.
Mengutip dari health.detik.com, menurut psikolog klinis Nuzulia Rahma Tristinarum dari Pro Help Center, post-holiday blues adalah kondisi mental yang biasanya ditandai dengan stres, cemas, dan kondisi tidak bersemangat setelah liburan panjang.
“Suatu kondisi mental yang seringnya muncul dalam bentuk stres, kecemasan, kesedihan, tidak bersemangat, yang muncul setelah liburan, khususnya liburan yang panjang,” ujarnya dilansir MNEWS.co.id dari detikcom.
Kondisi post-holiday syndrome atau post-holiday blues membuat orang berusaha kembali membiasakan diri dalam rutinitas seperti biasa setelah berlibur. Mengutip Verywell Mind, kondisi post-holiday syndrome tak berisiko seperti depresi.
Tapi, sebagian besar keadaan emosi yang berkaitan dengan post-holiday syndrome sangat beragam, seperti munculnya perasaan kesepian maupun kecewa.
Mengutip Psycom, melakukan kembali rutinitas setelah lama berlibur membutuhkan upaya ekstra terhadap fisik dan mental.
Simak beberapa tips berikut yang dirangkum dari Tempo untuk mengatasi gejala-gejala post-holiday blues.
- Menjaga kesehatan diri
Kualitas tidur dan olahraga teratur merupakan dasar gaya hidup sehat. Gaya hidup itu disarankan para ahli kesehatan untuk meningkatkan suasana hati (mood) dan mengelola gejala depresi. Menata ulang aktivitas sebelum kembali dalam rutinitas bermanfaat untuk mengendalikan emosional.
Mengutip Cleveland Clinic, aktivitas berjalan kaki berguna untuk hormone endorfin yang menimbulkan rasa senang. Menurut Sleep Foundation, kualitas tidur yang buruk bisa menurunkan suasana hati. Itu sebabnya, disiplin waktu tidur akan bermanfaat untuk mencegah gangguan emosi untuk mengatasi post-holiday blues.
- Interaksi sosial
Interaksi sosial berguna untuk menjaga efek kontras rutinitas bekerja dan liburan. Aktivitas itu berguna untuk dorongan mengatasi post-holiday blues.
- Bersikap santai
Post-holiday blues hanya dialami sebentar saja, maka tak perlu membiarkan diri terlarut dalam gangguan emosi saat memulai rutinitas bekerja. Perlu diingat, sebagian besar hidup orang dewasa dihabiskan di tempat kerja dan menyelesaikan beban kerja tersebut.
Bagaimana? Sudah siap untuk kembali beraktivitas setelah liburan? Semoga tips di atas bermanfaat untuk membantu kamu melepaskan diri dari post-holiday blues.