Hermawan Kartajaya dan Diaspora Indonesia di Orlando, Amerika Serikat, Kamis, (24/1/2019). Foto: Kemenkop.
Hermawan Kartajaya dan Diaspora Indonesia di Orlando, Amerika Serikat, Kamis, (24/1/2019). Foto: Kemenkop.

Orlando, MNEWS.co.id – Produk-produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia kian meluas sampai ke pasar mancanegara. Hal ini didukung oleh Diaspora Indonesia yang turut menjadi agen untuk mempromosikan produk UKM tanah air di luar negeri.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Hermawan Kartajaya, mengatakan potensi Diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia sangat besar untuk mendukung pengembangan pasar UKM di Indonesia.

“Memang sangat besar Potensi Diaspora Indonesia yang tersebar seluruh dunia ini untuk pengembangan UKM di Indonesia,” kata Hermawan dalam kunjungan kerjanya ke Orlando, Amerika Serikat, Kamis, (24/1/2019) dari rilis yang diterima MNEWS.

Chairman ICSB Indonesia tersebut mendapati begitu banyak Diaspora Indonesia yang memiliki antusiasme dan ketertarikan untuk turut serta mengembangkan UKM di tanah air. Misalnya Rosidah Siegel Harris, asal Yogyakarta yang sudah lama tinggal bersama suaminya yang berdarah Amerika di Orlando.

Selain itu ada Putri Retno Savitri juga asal Yogyakarta yang tinggal bersama Romo Sondi dan keluarga termasuk satu cucu juga di Orlando.

“Kedua ibu dari Yogyakarta ini saya temui bersama Roy Laurens, President VIDA (Voice of Indonesia, Florida) di Resto Bonchon yang dipunyai Andreas Marpaung juga Diaspora Indonesia pada 22 Januari malam,” katanya.

Mereka, kata Hermawan, merupakan contoh beberapa Diaspora Indonesia yang punya bisnis sendiri di Orlando. Rosidah dan Putri misalnya, punya bisnis unik yaitu Funeral Casket dari rotan.

“Mereka berdua melihat peluang akibat perang dagang AS-China di mana impor peti mati rotan dari Tiongkok pajaknya naik dari 3 persen jadi 10 persen. Bahkan katanya malah akan naik jadi 15 persen,” ujar Hermawan.

Merespon hal itu, Romo Sondi suami Putri yang pernah menjadi GM Express Taxi di Surabaya itu, sudah menemukan UKM Cirebon yang bisa membuat produk semacam itu. “Pajak impornya kalau dari Indonesia akan tetap 3 persen. Sebuah peluang Indonesia di balik krisis global,” imbuhnya.

Sedang Roy Laurens, kandidat doktor untuk Computer Science dari University of Central Florida dan sudah lama di Orlando juga mempunyai bisnis online yang sukses yakni Maximuscards.com

“Ia menjalankannya bersama sang ipar, Budiman Koswara yang tinggal di Tampa. Maximus sudah lebih dari sepuluh tahun melayani penjualan berbagi digital card termasuk I-Tunes card ke 150 negara, termasuk Amerika sendiri,” katanya.

Sedangkan Andreas yang juga Kandidat Doktor Computer Science, UCF, sukses membuka usaha waralaba KUMON dari Jepang dan Bonchon dari Korea. Inilah sebagian dari berbagai contoh Diaspora Indonesia di Orlando yang juga menjalankan berbagai bisnis.

Rencananya pada 7 Februari 2019, VIDA akan mementaskan “Malinkundang Show” di Phillips Center for Performing Arts di Orlando. “Mereka memang sangat bersemangat. Sebagian Dispora sudah jadi US Citizen tapi masih sangat cinta Indonesia,” kata Konjen RI di Houston Nana Yuliana yang mengcover 12 negara bagian termasuk Florida.

Hermawan sebagai Ketua ICSB Indonesia didukung Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menjanjikan untuk selalu mendukung kerja sama antara Diaspora Indonesia di Orlando dengan para UKM Indonesia.