Ilustrasi Pelaku UKM. (Foto: Liputan 6)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM mendorong dan mengajak pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini di tengah pandemi Covid-19.

“Caranya, dengan meningkatkan pemasaran produk melalui online atau marketplace,” kata Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (9/10/20).

Digitalisasi UMKM menjadi mutlak dilakukan karena UMKM yang eksis dan mampu mempertahankan omzet penjualannya adalah UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Bahkan ketika sudah menerapkan pemasaran online, tidak menutup kemungkinan pelaku UMK dapat menembus pasar global (ekspor).

“Harus punya keinginan dan mimpi ke arah sana. Dan UMK harus belajar bagaimana tata kelola melakukan ekspor. Ada pelatihan daring untuk itu,” kata Arif.

Arif pun merujuk website edukukm.id dan Rumah BUMN sebagai sumber pembelajaran bagi UMK untuk meningkatkan kualitas SDM. “Setelah pelatihan ini, saya berharap jaringan usaha bisa berkembang. Ingat, luasnya networking sangat penting dalam pengembangan UMK,” tambahnya.

Ia meyakini bila UMK selalu menambah ilmu dan pengetahuan melalui pelatihan-pelatihan, pasar dan kapasitas usaha akan meningkat. Maka dari itu, UMK harus bisa memanfaatkan potensi yang ada di wilayah.

Misalnya, untuk sektor peternakan sapi dan kambing, masih bisa berkembang hingga bisa memiliki industri olahan sendiri. Dari mulai industri olahan susu, hingga keju. Begitu juga dengan potensi pasar kopi yang masih bisa dikembangkan hingga ke mancanegara.

Begitu juga dengan potensi pasar kopi yang masih bisa dikembangkan hingga ke mancanegara. “Masyarakat Timur Tengah dan Eropa sangat menyukai rasa kopi asal Indonesia. Masalahnya di kita adalah menyangkut suplai kopi yang masih kalah dari suplai dari Brazil dan Vietnam,” ungkap Arif.

Menurutnya, bila UMK melakukan ekspor produk secara sendiri-sendiri, terbilang mahal ongkosnya. Selain ekspor produk melalui perusahaan Off-Taker, UMK juga bisa berkongsi dalam wadah koperasi. Saat ini, langkah kemitraan menjadi hal yang penting dalam mengembangkan UMK.

Di samping itu, Kemenkop UKM juga sudah memiliki beberapa strategi untuk meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM di Indonesia. Diantaranya, perluasan akses pasar dengan cara sinergi dengan Kementerian/Lembaga lain dalam menyerap produk UMK.