Produk Schotel Mamiku. (Foto: Schotel Mamiku)

Jakarta, MNEWS.co.id – Tidak dipungkiri, masa pandemi turut mendorong sebagian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk beralih ke platform digital, baik marketplace atau media sosial (medsos).

Dengan memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, membuat UMKM akan lebih mudah dijangkau terlebih di era digital saat ini. Memiliki akun Instagram Bisnis kini seolah-olah menjadi sebuah keharusan, terutama bagi para pelaku usaha.

Salah satunya yang dialami oleh pelaku usaha kuliner asal Rawamangun, Jakarta Timur, Anggia Maryorie dalam merintis Schotel Mamiku. Usaha dengan sajian resep turun-temurun dari Sang Ibu, kini justru semakin meningkat melalui penjualan online di Instagram.

Anggia mengaku dari awal usaha makanan itu dibangun, dirinya sudah memanfaatkan platform digital. Mengandalkan penjualan secara daring (online) serta giat melakukan promosi di media sosial menjadi jurus Schotel Mamiku untuk bertahan dan bangkit di masa pandemi.

Schotel Mamiku yang didirikan pada April 2020 menghadirkan produk macaroni panggang dengan isian daging, telur, susu, dan keju premium serta tidak menggunakan tepung terigu. Produk Schotel Mamiku dikemas menggunakan packaging ramah lingkungan dan dilengkapi dengan cutlery set. Pemesanan produk menggunakan sistem pre-order (PO) dengan harga berkisar Rp80.000,- hingga Rp250.000,- untuk regular dan hampers.

Memakai tagline “Crunchy Outside, Creamy Inside”, macaroni schotel buatan Anggia bertekstur lembut dan creamy yang menjadi salah satu ciri khas dari produk miliknya yang diolah dengan bahan baku lokal dengan menjaga keamanan dan kualitas rasa.

Saat awal memulai usahanya, Anggia mempromosikan produknya dengan memanfaatkan melalui fitur Instagram seperti Feed dan Story. Ternyata macaroni schotel buatannya mendapat respon yang baik hingga laku terjual dan mendatangkan banyak pelanggan baru.

Seiring berjalannya waktu, usahanya terus berkembang dan membuat Anggia gencar mempromosikan usaha melalui Instagram. Anggia mengikuti setiap perkembangan yang dihadirkan oleh Instagram dan mengeksplor fitur baru Reels untuk mempromosikan produknya.

Demi meningkatkan kepercayaan para pelanggan, Anggia mengumpulkan beberapa testimoni konsumen dengan memanfaatkan fitur Highlight Instagram. Ia mengaku cara ini terbukti efektif untuk memasarkan produknya, bahkan sampai mendapatkan pesanan dari suatu perusahaan sebanyak 150 macaroni.

“Selain itu banyak juga beberapa customer dari luar Jabodetabek yang sering menanyakan apakah dapat dikirim keluar kota. Tapi saat ini belum memungkinkan mengingat produk kami yang fresh from the oven dan bisa rusak dalam perjalanan jika dikirim,” kata Anggia kepada MNews.co.id.

Tak hanya memanfaatkan Instagram, Anggia juga memasarkan produknya melalui fitur WhatsApp dan e-commerce. Untuk pemasaran offline, Anggia pun aktif mengikuti kegiatan bazaar yang diselenggarakan oleh berbagai pihak.

Ke depannya, Anggia berharap bisa mengembangkan usahanya dengan membuka toko offline dan memperluas produknya di luar Jabodetabek.