Ilustrasi transaksi digital UMKM. (Foto: Septianda Perdana)

Jakarta, MNEWS.co.id – Transformasi digital menjadi bagian penting dari proses bisnis pelaku usaha saat ini. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pun mendorong UMKM masuk ke ekosistem digital serta mendampingi pelaku usaha untuk terus berinovasi dan bertahan melalui digitalisasi.

“Jadi data menunjukkan ekonomi digital memberikan kontribusi 4% terhadap PDB Indonesia tahun 2020. Karena digitalisasi sangat diperlukan sebagai langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Berdasarkan kajian yang dilakukan LPEM FEB UI dan Tokopedia menunjukkan pemanfaatan digitalisasi oleh pelaku UMKM telah meningkatkan volume penjualan 7 dari 10 pelaku usaha. Pertumbuhan nilai transaksi terjadi pada berbagai jenis produk, antara lain produk kesehatan mencapai 154%, makanan minuman 106%, dan elektronik mencapai 24%.

“Saat ini, sebanyak 16,4 juta atau 25,6% UMKM telah bergabung ekosistem lokapasar daring (idEA, September 2021). Angka ini tumbuh lebih dari 100% sejak pandemi bermula,” ujar Menkop Teten.

Ia menjelaskan pertumbuhan digitalisasi UMKM masih dapat ditingkatkan mengingat jumlah UMKM lebih dari 64 juta pelaku usaha. Pemahaman UMKM terhadap digitalisasi harus lengkap dan utuh sehingga pelaku usaha bertumbuh dan berkembang dan naik kelas.

Hal ini diperkuat dengan hasil survei yang menunjukkan bahwa cara menarik pelanggan merupakan tantangan yang paling umum dihadapi UMKM (47.4%). “Namun, sekitar 43% UMKM belum menggunakan platform daring karena kesulitan memahami cara kerjanya,” tambah Teten.

Teten meminta agar kolaborasi antar semua pihak sangat dibutuhkan tidak hanya mendorong UMKM masuk ke ekosistem digital, namun juga mendampingi untuk terus berinovasi.

“Daya tahan UMKM perlu diperkuat dengan peningkatan kapasitasnya agar terus adaptif dengan modernisasi,” ungkapnya.