Jakarta, MNEWS.co.id – Mungkin belum banyak yang mengetahui jika Jember memproduksi batik dengan motif atau corak yang berbeda dengan daerah lain. Bukan tanpa alasan, batik dari daerah yang berada di provinsi Jawa Timur ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Belanda. Namun sempat mati suri lalu mulai diangkat kembali pada tahun 2010.
Sebenarnya, komoditas utama dari Kabupaten Jember adalah tembakau. Kualitasnya pun dianggap sebagai salah satu yang terbaik. Selain itu, masyarakat Jember memiliki ikatan tersendiri dengan tembakau. Setiap acara adat atau perayaan apapun, tembakau selalu hadir sebagai jamuan kepada tamu yang datang. Maka tidak heran jika motif batik dari Jember terinspirasi dari daun tembakau dan menjadi ciri khas utama.
Keunggulan batik Jember adalah pada proses pembuatannya yang masih dilakukan secara tradisional dengan cara ditulis atau digambar. Sebenarnya, tidak ada pakem khusus dalam memproduksi batik Jember.
Warga Jember kerap membuat batik dengan motif yang terinspirasi dari hasil tani lainnya seperti kopi, buah naga, dan kakao. Hal ini dilakukan untuk dapat mengikuti pasar supaya motif, corak, dan warna dapat lebih bervariasi dengan harapan menarik konsumen yang lebih banyak.
Ditambah lagi, tren budaya lokal juga menentukan pembuatan batik Jember. Misalnya motif batik disesuaikan dengan tema dari acara Jember Fashion Carnaval. Festival ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan agar batik Jember lebih dikenal di kalangan masyarakat lokal maupun asing.
Upaya memperkenalkan batik Jember masih gencar dilakukan hingga sekarang. Pemerintah juga ikut turun tangan seperti dengan mewajibkan pelajar, pegawai negeri, dan swasta untuk memakai batik Jember pada hari yang ditentukan.
Batik Jember juga sudah diperkenalkan di luar negeri dengan diikutkan dalam acara Paris Fashion Week 2018. Tujuannya, agar batik Jember bisa masuk ke pasar luar dan tidak kalah pamornya dengan batik-batik dari daerah lain.