Banjarmasin, MNEWS.co.id – Bank Indonesia selalu mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis syariah dalam memasarkan produk mereka lewat perdagangan secara online (e-commerce). Hal ini bertujuan untuk mengupayakan memperluas akses pasar. Dalam mendorong perluasan akses pasar UMKM, Bank Indonesia (BI) menjalankan program persiapan pemasaran online UMKM (on boarding). Program tersebut mencakup pembinaan, pendampingan, capacity building, dan fasilitasi UMKM sesuai klasifikasi kelas.
Rosmaya Hadi selaku Deputi Gubernur BI, mengungkapkan hal tersebut dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Mengangkat tema “Bergerak Bersama Ekonomi Syariah“, Fesyar KTI berlangsung pada 12-14 September 2019. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Fesyar Indonesia 2019 yang diselenggarakan di Surabaya pada November 2019.
Kebijakan ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu fokus kebijakan BI, khususnya dalam menjaga stabilitas dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Selain terdapat tiga program dalam mewujudkan hal tersebut yaitu yang pertama, pengembangan ekonomi syariah dengan mengembangkan ekosistem halal value chain pada industri halal nasional. Tujuannya mendorong berbagai macam produk halal, seperti makanan, busana muslim, dan pariwisata agar dapat dipasarkan kepada konsumen global.
Selanjutnya mengenai pendalaman pasar keuangan syariah melalui penerbitan instrumen sukuk Bank Indonesia (Sukbi). Terakhir adalah kampanye mendorong halal lifestyle yang mendukung halal value chain, salah satunya menyelenggarakan kegiatan Fesyar dan Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF).
Penyelenggaraan Fesyar KTI yang melibatkan beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sektor UMKM dan pelaku industri halal maupun yang menerapkan prinsip syariah. Fesyar KTI terdiri atas tiga kegiatan utama, yakni shari’a fair, shari’a forum, dan business matching.
Kegiatan Fesyar KTI turut menghadirkan tokoh atau pegiat ekonomi syariah, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Rangkaian kegiatan diharapkan dapat mempertemukan supplier dan produsen, produsen dan distributor, produsen dan konsumen, hingga inventor dan investor pada industri halal nasional.