Ilustrasi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). (Foto: Freepik)

MNEWS.co.id – Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis. Bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mengelola risiko dengan bijak adalah kunci dalam menjaga kelangsungan bisnis untuk jangka panjang.

Yuk, ketahui beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh UMKM untuk mengelola risiko dengan efektif.

Identifikasi Risiko
Langkah pertama dalam mengelola risiko adalah mengidentifikasinya. Pelaku UMKM harus mampu mengenali semua risiko yang mungkin memengaruhi bisnis mereka.

Contohnya jika kamu adalah pelaku UMKM dengan produk minuman dingin atau es krim. Kamu perlu mengidentifikasi risiko penurunan penjualan saat memasuki musim hujan.

Evaluasi Risiko
Setelah mengidentifikasi risiko diidentifikasi, selanjutnya adalah mengevaluasinya. Pelaku UMKM harus menilai seberapa besar dampak risiko tersebut terhadap bisnis mereka dan seberapa besar kemungkinan risiko tersebut terjadi.

Contohnya, pemilik usaha minuman dingin atau es krim tersebut mengevaluasi risiko penurunan penjualan di musim hujan dan menemukan bahwa risiko ini memiliki dampak tinggi terhadap penjualan.

Pengembangan Rencana Mitigasi Risiko
Setelah mengevaluasi risiko, langkah selanjutnya adalah mengembangkan rencana mitigasi risiko. Ini adalah strategi untuk mengurangi dampak risiko jika terjadi.

Sebagai pemilik, pelaku UMKM es krim tersebut memutuskan untuk menyediakan menu musiman yang menarik selama musim hujan untuk mengimbangi penurunan penjualan.

Diversifikasi Portofolio Produk atau Layanan
Diversifikasi adalah cara lain untuk mengelola risiko. Pelaku UMKM dapat mencoba berbagai produk atau layanan untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan.

Contoh: Seorang pengusaha fesyen UMKM yang biasanya menjual pakaian, memutuskan untuk menambahkan aksesoris sebagai produk tambahan.

Pemantauan dan Evaluasi Terus-Menerus
Langkah terakhir adalah pemantauan dan evaluasi terus-menerus terhadap risiko dan rencana mitigasi yang telah dibuat. Pelaku UMKM harus siap untuk menyesuaikan strategi mereka jika risiko berubah seiring waktu.

Contoh: Pemilik usaha makanan UMKM terus memantau data cuaca dan penjualan selama musim hujan untuk mengukur efektivitas rencana mitigasi mereka.

Sebagai pebisnis, pelaku UMKM perlu meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola risiko dengan lebih efektif, sehingga bisnis mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik dalam lingkungan bisnis yang berubah-ubah.