Ilustrasi. (Foto: pexels/teona swift)

MNEWS.co.id – Memulai bisnis untuk pertama kalinya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terkadang penuh dengan tantangan. Namun, justru tantangan tersebut yang membuat pelaku UMKM dapat berproses menemukan solusi dan mengembangkan bisnisnya. 

Founder Galeo Flora, Eka Priskari Prasetyawati mengungkapkan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi ketika pertama kali terjun ke dunia bisnis. Uniknya, tantangan yang muncul bisa menjadi pembelajaran dan menambah rasa ingin tahunya sebagai UMKM pemula. 

“Tantangan dalam memulai bisnis menurut saya berasal dari diri sendiri, yaitu ketika muncul rasa lelah dan konsentrasi yang terpecah saat menjalankan usaha di sela-sela pekerjaan full-time,” ujar Eka saat ditemui MNEWS, Minggu (23/7/2023) di bilangan Depok, Jawa Barat. 

Sebagai karyawati yang bekerja di salah satu rumah sakit, baginya merintis bisnis di bidang tanaman masih asing dan penuh dengan tantangan. Manajemen waktu dan strategi bisnis menjadi pain point yang dirasakannya ketika mulai melangkah di dunia kewirausahaan. 

Terlebih, adanya tantangan untuk mengembangkan product knowledge seputar tanaman yang perlu diberikan kepada pelanggan. Sebagai pelaku UMKM baru, aspek product knowledge menjadi penting untuk didalami agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan. 

“Kami harus lebih banyak belajar terkait strategi pemasaran yang kreatif, ini menjadi suatu tantangan tersendiri khususnya bagi yang baru merintis bisnis,” imbuh Eka. 

Bagi pelaku UMKM, strategi branding atau jenama bisa menjadi salah satu nilai keunikan bisnis atau Unique Value Proposition (UVP) yang dapat meningkatkan pemasaran. Untuk menentukan UVP, langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan menentukan apa saja yang ingin ditawarkan ke target pasar. 

Galeo Flora menerapkan UVP dengan menghadirkan edukasi dan konsultasi bagi pelanggan, khususnya bagi pemula yang baru belajar merawat tanaman. Pasalnya, banyak calon pembeli yang tertarik dengan dunia tanaman, namun ragu untuk mencoba karena khawatir tanaman cepat layu atau kurang telaten dalam perawatannya. 

“Misi Galeo Flora ingin menumbuhkan ketertarikan dengan cara yang berbeda dari kompetitor lainnya, yaitu menjabarkan product knowledge kepada customer sampai bagaimana cara melakukan perawatan tanamannya,” ujar Eka. 

Partner Usaha Galeo Flora, Galih Septiawan menambahkan, pengalaman after sales Galeo Flora diharapkan menjadi salah satu nilai keunikan yang menarik pelanggan. 

“Dalam artian setiap pelanggan dari mulai anak muda hingga orang tua bisa mengetahui cara merawat tanaman, bukan hanya membeli tanaman, tetapi juga memelihara tanaman dalam jangka panjang,” pungkasnya. 

Saat ini, Galeo Flora tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pembelian melalui pelanggan yang datang ke toko, tetapi juga pembelian partai besar dari salah satu perusahaan terbuka. Ke depannya, Galeo Flora berencana untuk merambah ke marketplace dengan produk unggulan berupa tanaman kaktus mini (Cereus tetragonus), pucuk merah (Syzygium myrtifolium), dan aglaonema lady valentine.

“Pucuk merah ini agak unik, di awal berwarna merah, tapi nantinya akan berwarna kuning bahkan nanti bisa berubah warna menjadi hijau. Sama dengan konsep Galeo yang lambat laun dari tunas terus bertumbuh hingga besar,” tutur Eka. 

Dirinya berpesan kepada pelaku UMKM yang juga baru memulai bisnis untuk menentukan apa saja keunikan yang bisa ditawarkan kepada pelanggan. Berikan nilai lebih yang tidak dimiliki kompetitor pasar untuk menarik pembeli dan meningkatkan loyalitas agar bisnis terus berkelanjutan. 

“Tidak perlu takut, jika ada rasa khawatir karena belum punya pengalaman memulai bisnis, yang penting berani untuk memulai dan belajar sambil berjalan. Usaha yang dijalankan dari hati akan terus menemukan jalannya,” tutup Eka.