Foto Produk, Seberapa Penting?

Jakarta, MNEWS.co.id – Selain branding, aspek lain yang tidak kalah krusial untuk diperhatikan para pelaku usaha adalah foto produk. Bagaimana suatu produk dicitrakan sesuai dengan brandingnya untuk menarik konsumen, memerlukan kemampuan teknis tersendiri.

Basic Product Photography menjadi bagian dari branding yang akan menghidupkan ‘jiwa’ suatu produk. Tanpa foto produk yang estetis dan menggiurkan bagi konsumen, kemampuan menjualnya tidak akan mumpuni.

Ridho Alireza, freelance photographer yang juga brand ambassador Sampoerna, mengajarkan teknik dasar foto produk kepada wirausaha pemula. Ia mengatakan, foto produk merupakan gambar visual untuk menampilkan suatu produk atau barang. Dalam sebuah situs, terlebih online shop, gambar dari produk menjadi prioritas terpenting. Lalu, apa yang harus dilakukan sebelum memulai?

“Yang pertama, harus pelajari dulu basic photography seperti apa. Cari referensi-referensi di internet tentang foto produk yang bisa menginspirasi kita. Kenali produk yang ingin kita tampilkan dalam foto, seperti apa sih karakternya? Jangan lupa juga persiapkan dengan basic gear seperti kamera, lensa, lighting, dan studio mini jika memungkinkan,” ujar Ridho membeberkan tipsnya kepada peserta One Day Workshop “Kita Bisa Karena Kita Bersama”, di Just.Co, AIA Central Lantai 31, Jakarta, Rabu (26/12/2018).

Ridho menuturkan, awal mula dalam berkarya adalah mencontoh referensi, nanti tinggal mengeksplorasi lebih lanjut. Produk apa yang hendak diekspos, dibranding, harus benar-benar dikenali terlebih dahulu. Ia menambahkan, ikuti tren yang sedang berkembang. Saat ini, menurut Ridho, tren yang sedang disukai orang itu adalah suasana “color & glow” yang cocok untuk branding produk yang menggunakan model.

Lebih lanjut, Ridho juga memberikan tips berikutnya, yakni gunakan pencahayaan yang baik. Jangan terlalu terang dan gelap. Kita juga harus kreatif dalam menata ruang objek, gunakan benda yang ada di sekitar. Jangan takut untuk berkarya, dan gunakan juga aplikasi edit seperti Adobe Photoshop.

“Foto produk yang dipajang di sosial media itu bisa sebagai sumber referensi, portofolio dan galeri berjalan, serta tempat membangun relasi baru. Untuk pemula sebaiknya gunakan kamera mirrorless,” pungkasnya.

Sesi berikutnya dilanjutkan dengan praktek foto produk. Para peserta yang merupakan alumni Program Penumbuhan Minat Kewirausahaan Pemuda (PMKP) Kemenpora Indonesia 2018 berkesempatan untuk belajar foto dengan studio mini yang sudah diset, dengan contoh produk masing-masing. Di sini, teori yang sudah dipelajari tadi langsung dipraktikkan dengan alat-alat yang sudah disiapkan.

“Waktu awal saya kuliah belajar fotografi, saya mikir dunia foto ini mau jadi apa? Ternyata sekarang peluang bisnis fotografi semakin banyak. Apapun alatnya yang digunakan untuk foto, yang penting gerak dulu. Eksplor saja dulu,” tutupnya.