Ilustrasi Grafik Keuntungan Usaha (image: pexels)
Ilustrasi Grafik Keuntungan Usaha (image: pexels)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pelaku UMKM di Indonesia kebanyakan berorientasi pada laba atau keuntungan ketika pertama kali menjalani usaha. Padahal, fokus mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya pada awal berwirausaha bisa menjadi bumerang bagi mereka.

“UMKM jangan fokus pada uang, tetapi justru harus memikirkan pertumbuhan,” ujar konsultan bisnis, Ardhi Setyo Putranto dilansir dari liputan6.com.

Ardhi menuturkan seringkali pelaku UMKM berpikir hanya di pemasaran dan modal, tetapi ketika diberi proyek pesanan dalam jumlah besar mereka menolak. Alasannya, Sumber Daya Manusia (SDM) minim, baik dari segi kemampuan, pengetahuan, maupun manajerial.

“Yang dibutuhkan pertama kali sebenarnya adalah pelaku UMKM harus sadar diri,” tuturnya.

Ardhi mengungkapkan mewujudkan kesadaran diri pelaku usaha bisa dilakukan dengan penilaian terhadap diri sendiri dan usaha yang dilakukan. Penilaian bisnis memiliki sejumlah indikator, meliputi metodologi bisnis, keuangan, SDM, pemasaran, dan produksi.

Menurut Ardhi, sebelum menentukan harga sebuah produk, pelaku usaha justru harus berpikir soal kualitas, pengiriman, keamanan, dan moral terlebih dulu.

Lewat penilaian bisnis itu juga dana yang digelontorkan pemerintah kepada UMKM bisa lebih efektif penyerapannya.

“Di sini pemerintah juga berperan mendesain sebuah sistem penyerapan dana maksimal untuk UMKM,” kata Ardhi.