Ilustrasi tas dari karung goni. (Foto: Dexigner)

Jakarta, MNEWS.co.id – Berwirausaha tidak hanya membutuhkan modal, tetapi juga ide kreatif dan inovasi agar bisa membedakan dengan usaha yang sudah ada saat ini. Setidaknya itu yang telah dilakukan oleh Meisarah, pelaku usaha asal Jakarta Utara, melalui bisnis rumahan bernama Noei Craft.

Awal Oktober 2020, Meisarah berhasil membuat produk dari suatu bahan yang tidak terpakai menjadi bernilai. Inspirasi pun hadir saat Ia datang ke pasar dan tidak sengaja melihat banyaknya karung goni yang tidak terpakai dan berserakan. Lalu Ia pun memiliki ide untuk mengolah limbah karung goni menjadi produk yang bernilai tambah, dan terbersitlah ide untuk membuat produk tas dari karung goni. Usaha yang tidak pernah disangka sebelumnya akan Ia geluti, kini telah menjadi sumber penghasilannya.

Meisarah menjelaskan makna dari merek Noei Craft yaitu dua daun yang melambangkan konsep ramah lingkungan dengan warna kuning pastel lembut yang memiliki arti kesederhanaan. Hal ini sesuai dengan karung goni yang sederhana namun memiliki warna yang anggun.

Ada beberapa produk yang dihasilkan Noei Craft mulai dari ikat rambut, pouch, jepitan rambut, konektor masker, gelang, tas, suvenir pernikahan, hingga serba-serbi produk berbahan karung goni seperti jepitan dan aksesoris lainnya.

Untuk harga produk berkisar Rp1.000,- hingga Rp10.000,- untuk beberapa aksesoris. Lalu Rp15.000,- hingga Rp100.000,- untuk beberapa varian tas seperti pouch, tote bag, dan berbagai model tas lainnya.

Tampilan produk tas Noei Craft. (Foto: dok. Noei Craft)

Bahan baku Noei Craft 90 persen menggunakan limbah konveksi seperti goni dan kain perca lalu diolah menjadi produk yang layak pakai. Lokasi produksi terletak di Penjaringan, Jakarta Utara dengan kapasitas produksi sebanyak 5 hingga 10 pcs per hari. Produk Noei Craft memiliki ciri khas motif sendiri dengan stok yang terbatas.

Saat ini, Meisarah mengerjakan proses produksi sendiri dan Ia menggunakan jasa jahit apabila permintaan pemesanan sedang banyak dengan junlah lebih dari 50 pcs. Ia menambahkan, produk tote bag dan hampers menjadi favorit para pelanggan karena dapat digunakan sehari-hari. Bahkan sampai ada permintaan dari luar negeri untuk tote bag Noei Craft.

“Saat bulan puasa lalu, itu produk Noei Craft cukup tinggi peminatnya. Saya sampai ada permintaan pesanan 300 pcs totebag untuk dijual,” katanya kepada M-News.

Noei Craft memanfaatkan strategi pemasaran online dengan menggunakan media online seperti Instagram, TikTok, dan marketplace. Sementara itu, untuk penjualan offline, Ia memasarkan produknya melalui bazaar dan menjadi sponsor dan berkolaborasi, salah satunya yaitu bekerja sama dengan Finalis Genre Jakarta Utara 2020 hingga beberapa pelaku usaha. Keikutsertaannya sebagai sponsor dalam acara Final Genre di Kantor Walikota Jakarta Utara membuat produknya mulai dilirik oleh lebih banyak konsumen.

Meisarah mengaku sangat senang dan bangga karena bisa menyalurkan passion merancang tas sekaligus mendapatkan penghasilan melalui Noei Craft. Selanjutnya, Ia berencana ingin membuka outlet dan membuka konveksi sendiri.

Ke depannya, Ia berharap dapat mengembangkan usahanya dengan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas Ia bisa tetap mengurangi limbah di lingkungan sekitarnya.