
Jakarta, MNEWS.co.id – Seorang warga asal Kota Yogyakarta, Nurhidayanto membuat platform digital bernama ‘Hepicar’ guna memberdayakan para pelaku UMKM di bidang otomotif atau perbengkelan yang mengalami kendala usaha selama masa pandemi.
“Kami ingin supaya pelaku usaha bengkel tidak tergilas oleh kompetisi dengan memanfaatkan teknologi,” kata Nur dikutip dari Antara.
Nur menjelaskan platform digital yang dirintis bersama rekannya yaitu Yenni Octarina, menawarkan jasa layanan perbaikan dan perawatan kendaraan bermotor langsung ke lokasi yang dinginkan pengguna. Menurutnya, masyarakat yang membutuhkan layanan perbaikan atau perawatan kendaraan terutama yang dapat dilakukan di rumah, tidak perlu datang ke bengkel.
“Kami melihat masalah di mana orang ingin merawat kendaraan tapi tidak ingin ribet. Ingin cara yang lebih praktis, aman dan terjangkau,” kata Nur.
Aplikasi itu dibuat berdasarkan pengalaman dan jaringan bisnis di bidang otomotif khususnya toko aki, sehingga memudahkan dirinya membuat teknologi yang nyaman bagi pengguna. Hingga saat ini, Hepicar telah bermitra dengan 953 pelaku UMKM mitra yang tersebar di Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Beberapa di antaranya merupakan penyandang disabilitas.
Melalui aplikasi yang dapat diunduh di google playstore dan appstore, pengguna dapat mengakses 33 jenis layanan yang terbagi dalam lima rumpun layanan mencakup cuci kendaraan, ganti aki kendaraan, bengkel umum, bengkel ban, dan layanan darurat.
“Kami ingin sampaikan kepada mitra kami bahwa pada masa pandemi ini kita tidak boleh menyerah kalah. Kita tetap bisa melampaui krisis dan pandemi ini,” tambahnya.
Seiring pengetatan penerapan protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi, animo masyarakat yang membutuhkan layanan itu meningkat yang terlihat dari jumlah pengunduh aplikasi Hepicar mencapai 11.000 orang per tanggal 2 Mei 2021.
“Ini yang membuat kami optimistis, terlebih setelah memasuki masa normal baru, kami lihat antusiasme masyarakat semakin bagus,” ungkap Nur.
Dengan berkolaborasi dengan sejumlah lembaga filantropi, Ia pun ingin membangkitkan lebih banyak para pelaku usaha rintisan (startup) dengan memfasilitasi pelatihan dan ekosistem usaha. “Kami sediakan teknologinya, kami sediakan SOP-nya sehingga mereka bisa mendapatkan oder yang bagus,” ujar Nur.
Seorang penyandang disabilitas mitra Hepicar, Doni Pitra mengaku amat terbantu dengan platform yang digagas Nurhidayanto, karena meski di tengah krisis, permintaan jasa cuci mobil dan motor tetap berdatangan. “Saya mendapat pelatihan dua kali. Saya bersyukur sekali karena selama pandemi (permintaan jasa cuci motor, Red) agak kurang lancar,” pungkasnya.