
Garut, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM mendorong pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memanfaatkan peluang pasar daring yang bisa memberi keuntungan di tengah pandemi Covid-19.
Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Nasrun Siagian mengatakan kesempatan tersebut didorong agar UMKM bisa tetap eksis dengan terhubung dengan platform marketplace. Hal tersebut disampaikan usai membuka pelatihan penggunaan teknologi digital dan pembuatan website bagi UKM di Garut, Jawa Barat, Senin (28/9/20).
Nasrun menjelaskan pemerintah terus berupaya mendorong pelaku UKM agar tetap produktif di tengah pandemi dengan memanfaatkan teknologi digital. Kemenkop UKM menargetkan 10 juta UKM pada 2020 sudah memiliki kemampuan berwirausaha secara digital mulai dari pembukuan sampai pemasarannya.
Menurutnya situasi pandemi memberikan dampak menurunnya pertumbuhan ekonomi, salah satunya seperti yang dialami para pelaku UKM di Indonesia. Kondisi yang serba dibatasi tersebut menyebabkan pelaku UKM harus mulai bergerak untuk bisa memanfaatkan peluang usaha secara daring yang tidak harus berinteraksi secara fisik. Jika tidak mengandalkan pasar daring maka perekonomian akan terus menurun.
“Maka dari itu, kita dorong UKM itu masuk ke ekosistem digital, tidak hanya marketing, mulai pada pencatatan keuangan yang berbasis aplikasi,” katanya.
Terkait banyaknya sektor usaha yang terdampak buruk di tengah pandemic salah satunya usaha jasa sektor pariwisata dan hotel, sedangkan sektor pangan masih bisa bertahan karena setiap orang membutuhkan makanan.
Nasrun berharap, sektor pangan bisa terus dikembangkan, termasuk orang yang sudah berhenti bekerja bisa melakukan usaha lain seperti bidang pertanian, perikanan, atau peternakan. “Ada yang sekarang masih eksis yaitu pertanian, perikanan, peternakan, itu eksis karena konsumtif kebutuhan pangan,” tambahnya.