Jakarta, MNEWS.co.id – Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Suwignyo Budiman menyebutkan setidaknya terdapat tiga dukungan bank dalam memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Sinergi antara bank dengan UMKM ini harus terus ditingkatkan,” kata Suwignyo dikutip dari Antara.
Suwignyo mengatakan ketiga peran bank dalam mendukung pelaku usaha kecil terdiri dari layanan transaksi keuangan, layanan pembiayaan, dan pembinaan. Pertama yaitu layanan transaksi keuangan meliputi transaksi pembayaran, efisiensi kegiatan operasional, akses pasar dan ekonomi digital, promosi produk UMKM, serta layanan lainnya.
Ia berpendapat bahwa layanan transaksi keuangan erat kaitannya dengan digitalisasi, maka dari itu perbankan terus melakukan digitalisasi guna mendukung transaksi UMKM.
“Kebutuhan UMKM yang paling banyak sebenarnya memang transaksi sehingga kami dukung itu,” ujarnya.
Selanjutnya, kedua layanan pembiayaan yang juga diberikan untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Untuk itu, Ia menilai bahwa tidak benar jika ada perbankan yang malas menyalurkan kredit mengingat sumber pendapatan utama perbankan salah satunya yakni bisnis kredit.
Kemudian, yang ketiga adalah terdapat pembinaan yang meliputi edukasi, pendampingan, penyesuaian bisnis atau promosi, dan bantuan langsung. “Bantuan pembinaan terutama untuk kelompok UMKM yang memerlukan dalam meningkatkan kapasitas usaha ini memang sangat diperlukan,” tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan sektor perbankan telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.150 triliun kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Ia menjelaskan, jumlah kredit yang disalurkan perbankan kepada UMKM tersebut kurang lebih merupakan 20,5 persen dari keseluruhan kredit perbankan. Maka dari itu UMKM berhasil menjadi salah satu penyokong perbankan untuk menyalurkan pembiayaan.
Perry menambahkan bahwa UMKM memegang peran penting dalam perekonomian domestik, dengan share terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 57,1 persen atau sekitar Rp7.304 triliun. Jumlah UMKM saat ini tercatat 65,5 juta dan berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 120 juta atau 96,6 persen.