Ilustrasi Digital Marketing. (Foto: Pexels/pandailogistik)

Jakarta, MNEWS.co.id – Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa di dunia bisnis dan ekonomi. Dalam waktu yang cukup singkat, pelaku usaha “dipaksa” untuk memutar otak dalam menentukan strategi pemasaran sejak diberlakukannya social distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Oleh karena itu, di masa pandemi ini pelaku usaha “dituntut” untuk mengoptimalkan pemasaran online dan digital marketing sebagai sarana komunikasi dengan target konsumen.

Digital marketing yang efektif tidak dapat dipisahkan dari strategi pemasaran mulai dari promosi, kualitas produk, kemasan menarik, dan lainnya. Hal tersebut dibahas di dalam Fase Kelima program Grab #TerusUsaha Akselerator UMKM yang diadakan oleh Grab Indonesia bersama dengan Komunitas Sahabat UMKM.

Di fase ini, para peserta berkesempatan untuk melakukan sesi Konsultasi Strategi Marketing dan Digital Marketing dengan para praktisi di bidang terkait.

Melalui konsultasi mengenai strategi dan digital marketing, para peserta banyak menemukan hambatan yang dialami saat berjualan. Mulai dari kesulitan menentukan target pasar, mengoptimalkan media sosial, kemasan dan logo produk yang kurang menarik, varian produk yang berubah, branding produk, mengatur keuangan, dan strategi yang efektif dalam memasarkan produk secara online.

Dahlia Darmayanti, Dosen Bisnis Manajemen dan Marketing Universitas Bina Nusantara, saat mengisi sesi Konsultasi Strategi Marketing dan Digital Marketing, Rabu (9/9/20). (Foto: MNEWS)

Sesi konsultasi di fase kelima program Grab #TerusUsaha Akselerator UMKM ini menghadirkan Dahlia Darmayanti, Dosen Bisnis Manajemen dan Marketing Universitas Bina Nusantara serta Ida Bagus Kerthyayana Manuaba, Dosen Program Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara.

Kedua praktisi dalam bidang strategi marketing dan digital marketing tersebut memberikan beberapa masukan yang dapat diterapkan dalam strategi digital marketing kepada para pelaku usaha peserta Grab #TerusUsaha Akselerator UMKM.

Beberapa saran yang diberikan bagi pelaku usaha dalam membangun bisnisnya antara lain adalah menentukan segmentasi target pasar yang jelas dan menciptakan produk dengan versi menarik. Selain itu, produk yang ditawarkan harus dapat memberikan manfaat sesuai kebutuhan konsumen.

Peserta juga mendapatkan saran terkait logo dan brand produk. Bagaimana kedua hal tersebut harus bisa menggambarkan usaha yang dijalani oleh para pelaku usaha dan menjadi identitas dari brand mereka.

Sesi Konsultasi Strategi Marketing dan Digital Marketing, Rabu (9/9/20). (Foto: MNEWS)

Sementara dari sisi digital, pelaku usaha didorong untuk mengoptimalkan media sosial yang dimiliki. Mulai dari membuat konten yang menarik baik dari segi visual ataupun caption produk yang relevan, memanfaatkan website untuk memperkenalkan informasi usaha lebih detail, memaksimalkan penjualan melalui marketplace dan e-commerce untuk memperluas pasar, dan membangun  emotional engagement untuk mewujudkan konsumen yang loyal.

Di era digital saat ini, berinteraksi dengan konsumen banyak dilakukan melalui media sosial. Strategi ini dilakukan dengan berusaha menargetkan aspek emosional konsumen dan mengaitkan brand. Pendekatan pemasaran dipersonalisasi sehingga mampu membentuk ikatan yang cukup kuat dan membangun koneksi secara pribadi dengan konsumen.

Fase konsultasi ini merupakan rangkaian program inkubasi usaha yang diterima oleh para peserta program Grab #TerusUsaha Akselerator UMKM yang diadakan oleh Grab for Good dari Grab Indonesia yang pelaksanaannya telah berjalan sejak 3 Agustus 2020.

Program Grab #TerusUsaha Akselerator UMKM sendiri merupakan kelanjutan dari komitmen jangka panjang Grab for Good untuk mempercepat digitalisasi bisnis tradisional dan kecil.

Dalam program ini, sebanyak 50 pelaku UMKM yang lolos kurasi berkesempatan untuk mengikuti inkubasi usaha yang dapat mendukung kemajuan usahanya melalui pembinaan bagi usaha lokal dalam menghadapi era digital seperti saat ini.

Program ini diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM Indonesia untuk menjadi bagian dari ekonomi digital yang tengah tumbuh dengan pesat dan membantu mereka untuk beradaptasi serta berkembang di era tatanan kehidupan normal baru atau New Normal.