Grand Launching Pameran Virtual "Kendi Sembada" oleh Pemerintah Kabupaten Sleman, Senin (12/10/20).(Foto: Tribun Yogyakarta)

Sleman, MNEWS.co.id – Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Yogyakarta, membuat terobosan menggelar pameran UMKM virtual berbasis mobile. Pameran yang diberi nama Peken Digital atau Kendi berlangsung satu bulan mulai 12 Oktober sampai 12 November 2020.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, M. Riza Adha Damanik mewakili Menkop UKM Teten Masduki membuka langsung pameran virtual 3D tersebut.

Masyarakat dapat mengunjungi pameran tiga dimensi (3D) ini dengan mengunduh aplikasi Kendi Sembada melalui Google Playstore atau membuka secara manual melalui tautan. Setelah itu, pengunjung dapat melihat-lihat stan pameran, sekaligus langsung memilih berbagai jenis produk yang ada di tempat tersebut. Calon pembeli akan langsung dihubungkan dengan penjual untuk melakukan transaksi dan pembayaran.

Setelah melakukan pembayaran, pembeli kemudian menunjukkan bukti pembayaran tersebut kepada penjual, lalu barang siap diantar ke tempat pemesan.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, aplikasi Kendi Sembada ini merupakan terobosan yang tepat diterapkan di masa-masa pandemi seperti saat ini. Sehingga, transaksi antara produsen dan konsumen tetap dapat dilakukan tanpa harus khawatir terjadi penularan virus COVID-19.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, M. Riza Adha Damanik, mengatakan hal ini sesuai dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM, yakni terus berupaya menjaga serta meningkatkan eksistensi UMKM.

Dengan adanya pameran virtual 3D ini, diharapkan eksistensi UMKM, khususnya yang ada di Sleman dapat bertahan, bahkan dapat melejit lagi pasca pandemi nanti.

“Inovasi ini juga merupakan adaptasi dari perilaku pasar yang mulai banyak melakukan transaksi secara digital. Dimana UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital, itulah yang bisa bertahan bahkan tumbuh,” kata Riza.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman, Pustopo menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh 85 UMKM yang meliputi 5 UMKM Kerajinan, 51 UMKM minuman dan makanan, 26 UMKM fashion, 1 UMKM tanaman anggrek, dan 1 UMKM produk kesehatan.

“UMKM peserta pameran telah melewati serangkaian proses seleksi dan kurasi, mulai dari perizinan, tingkat keamanan produk, kelengkapan usaha, dan persyaratan lainnya,” ungkapnya.