Danau Maninjau, Sumatra Barat. (Foto: travel.com)
Danau Maninjau, Sumatra Barat. (Foto: travel.com)

Padang, MNEWS.co.id – Produk usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) Sumatra Barat memiliki potensi untuk menjadi komoditas ekspor ke sejumlah negara.

“Selama ini ekspor dari Sumbar didominasi bahan mentah seperti gambir atau karet. Ke depannya harus ada perubahan. Produk UMKM juga punya potensi,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno setelah melakukan sosialisasi pemanfaatan akses pasar oleh pelaku usaha di Padang, Selasa (9/7/2019).

Produk yang memiliki potensi itu seperti hasil kerajinan maupun olahan kuliner seperti rendang. Produk-produk tersebut memiliki kekhasan tersendiri yang tidak dimiliki banyak daerah sehingga berpeluang untuk diekspor.

Namun, untuk bisa masuk ke pasar dunia, pelaku UMKM harus bisa mengembangkan produknya dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk membuka akses serta memperbaiki kemasan supaya lebih menarik.

“Kualitas juga harus diutamakan agar bisa bersaing dengan produk dari daerah lain,” ucapnya.

Standar kualitas harus ada dan dijadikan pedoman untuk semua produk sehingga konsumen di luar negeri tidak kecewa.

Rendang, menurutnya, memiliki syarat menjadi produk UMKM unggulan untuk diekspor karena rasanya juga tidak kelah dengan makan daging stik yang ada di Eropa dan memiliki ketahanan sangat lama.

“Saat ini untuk rendang kita baru ekspor bumbu dan rempah saja. Kita ingin produknya tidak hanya bumbu saja, tetapi semuanya termasuk dagingnya. Apalagi, produk itu masuk ke mal yang ada di beberapa negara. Itu lebih bagus lagi, makanya kita minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar untuk fokus dalam hal ini,” jelasnya.

Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Dody Edward mengungkapkan, pihaknya akan melakukan tindak lanjut dari usulan Gubernur Sumbar terkait dengan usulan produk rendang tersebut.

Tetapi agar dapat terealisasi, harus ada kerja sama antara kedua belah pihak, karena setiap negara memiliki standar tertentu agar produk Indonesia dapat masuk ke pasar-pasar yang ada di sana.

“Standar itu adalah syarat mutlak, baik dalam bahan baku maupun rasa. Negara tujuan juga punya syarat untuk produk yang akan masuk. Karena itu kita akan upayakan agar syarat yang diminta beberapa negara tujuan itu dapat dipenuhi oleh produsen,” pungkasnya.