Ilustrasi belanja online. (Foto: DMX Marketing)

Jakarta, MNEWS.co.id – Masa pandemi Covid-19 telah mengakselerasi pertumbuhan industri e-commerce dan meningkatkan konsumsi masyarakat di platform digital. Hampir semua pemenuhan kebutuhan pokok dan berbagai kegiatan lainnya dialihkan melalui layanan digital.

Masyarakat juga dinilai makin bergantung dengan produk dan layanan dari platform digital. Termasuk, perilaku konsumen yang makin mendorong berbelanja online.

Dari riset yang dilakukan SIRCLO dengan Katadata Insight Center, menunjukkan pandemi membuat 17,5 persen konsumen offline mulai mencoba berbelanja online. Ragam kanal penjualan yang digunakan konsumen untuk berbelanja online, di antaranya marketplace, media sosial, dan website.

Konsumen yang memilih berbelanja online secara eksklusif meningkat dari 11 persen sebelum pandemi menjadi 25,5 persen di awal 2021. Bahkan, 74,5 persen konsumen lebih banyak berbelanja online daripada offline di masa pandemi.

Temuan-temuan riset ini akan dikupas lebih dalam pada diskusi panel, mendukung adaptasi digital melalui strategi omnichannel, yang diadakan perusahaan e-commerce enabler SIRCLO bersama Katadata Insight Center pada Rabu, (27/10/21).

Diskusi panel ini diharapkan membuat seluruh stakeholders yang bersinggungan dengan ekonomi digital, mulai dari pelaku e-commerce dan ekosistem pendukung, hingga pemangku kebijakan, mendapatkan wawasan yang bermanfaat untuk strategi bisnisnya.

“Solusi omnichannel adalah masa depan e-commerce, sehingga sangat penting untuk kita semua pelaku industri agar bersama-sama memiliki wawasan yang terdepan mengenai hal ini,” ujar Founder dan CEO SIRCLO, Brian Marshal dikutip dari Katadata.

Berkembangnya industri e-commerce di Tanah Air dan makin majunya teknologi, terang Brian, membuat pelaku bisnis harus kian adaptif menerapkan berbagai strategi untuk bisnis mereka. Saat ini, konsumen dengan mudah mencari tahu detail suatu produk melalui berbagai platform. Perilaku konsumen seperti ini akan berpengaruh pada bisnis, khususnya bisnis online.

Ia menambahkan fenomena ini membuat peranan omnichannel makin penting. Omnichannel, atau model bisnis lintas channel, dapat menghubungkan operasional bisnis online dan offline milik brand dalam satu ekosistem yang terintegrasi, serta memungkinkan brand menciptakan pengalaman berbelanja yang seamless bagi konsumen.

Sebab, strategi omni channel berfokus pada keseluruhan pengalaman konsumen dan tidak terbatas pada satu kanal. Strategi omnichannel juga membantu brand menciptakan sinergi antara setiap kanal penjualan mereka yang dapat memperluas jangkauan di berbagai kanal penjualan online, dan mampu menaikkan trafik transaksi.