Ilustrasi produk berlabel halal. (Foto: FB Anggoro)

Jakarta, MNEWS.co.id – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai Kawasan Industri Halal (KIH) sukses menarik investasi dan menumbuhkan ekonomi sekaligus merupakan wujud komitmen pemerintah menciptakan industrialisasi produk halal. Diharapkan kondisi ini bisa terus meningkat di masa-masa mendatang.

“Produk halal kini sedang menjadi primadona masyarakat internasional. Kehadiran Kawasan Industri Nasional mampu menarik investasi. Pada saat yang sama, perekonomian pun bergerak,” kata LaNyalla.

Indonesia memiliki beberapa sentra Kawasan Industri Halal di antaranya Modern Halal Valley di Cikande Banten, Halal Industrial Park di Sidoarjo, dan Bintan Inti Halal. Belasan potensi kawasan lainnya juga tengah berproses menjadi Kawasan Industri Halal.

“Semakin banyak zona industri halal akan semakin menumbuhkan berbagai produk halal,” tambah LaNyalla.

Ia menilai Kawasan Industri Halal merupakan titik awal untuk memicu pertumbuhan ekonomi lantaran pasar produksi halal nasional sangat besar. Dirinya mendorong agar potensi tersebut bisa ditangkap oleh para pelaku UKM dan UMKM.

LaNyalla menambahkan Kawasan Industri Halal menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi, baik produk jadi maupun produksi penunjang seperti pertumbuhan sumber daya alam serta pendukung seperti pelayanan dan jasa.

Menurutnya, Kawasan Industri Halal perlu untuk terus dikembangkan karena permintaan produk halal dari masyarakat internasional semakin tinggi.

“Hal ini juga menjadi upaya penting pemerintah yang berharap Indonesia menjadi sentra produk halal,” ungkapnya.

Ia memaparkan Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang begitu besar. Untuk itu, sudah sepatutnya produk halal mendapat dukungan luas pemerintah.

“Sudah sepatutnya kita memberi dukungan, karena produk halal memiliki potensi yang begitu besar di pasar internasional,” pungkas LaNyalla.