Ilustrasi. (Foto: Kemenkop UKM)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan mencapai 3,95 persen pada 2024. Hal ini sesuai amanat dari Peraturan Presiden (Perpres) No. 2/2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Mengingat pada 2020, rasio kewirausahaan mencapai 3,47 persen.

“Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menggulirkan program Patenpreneur (Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri) 2022,” kata Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM, Siti Azizah dikutip dari siaran pers Kemenkop UKM.

Patenpreneur 2022 merupakan program nationwide untuk memfasilitasi entrepreneur mendapatkan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha.

“Untuk tahap awal open call, tahun ini kita berharap menjaring sekitar 3.700 pelaku usaha. Dengan rincian, 3.000 pelaku usaha masuk dalam program pendampingan usaha, dan 700 peserta masuk dalam konsultasi bisnis,” ujarnya.

Ia mengatakan, program ini diarahkan untuk memfasilitasi wirausaha sesuai tahapannya, baik itu calon wirausaha, wirausaha pemula, dan wirausaha mapan. Pemisahan perlu dilakukan mengingat tiap tahap wirausaha akan memiliki kebutuhan yang berbeda dan ekosistem yang berbeda.

Selain Program Patenpreneur, Kemenkop UKM memiliki sejumlah program dalam mendongkrak rasio kewirausahaan. Mulai dari pengembangan lembaga inkubator dan inkubasi usaha, transformasi digital KUKM, Re-Desain Program PLUT KUKM (Pusat Layanan Usaha Terpadu KUKM) hingga Program Entrepreneur Financial Fiesta dan program lain.

Azizah menambahkan bahwa khusus di tahun ini, program-program pengembangan rasio kewirausahaan itu diharapkan dapat meningkatkan rasio kewirausahaan hingga 3,75 persen dan mencapai 3,95 persen di 2024.

Berdasarkan sensus ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS), baseline 2019 jumlah rasio wirausaha mencapai 3,3 persen setara 8,2 juta. Artinya, dengan target 3,95 persen di 2024, maka diperlukan 1,5 juta penduduk yang usahanya menetap hingga 2024.

“Penumbuhan 1,5 juta wirausaha baru, tentunya efektif dalam kurun waktu tiga tahun atau mulai dari 2022 hingga 2024, sehingga rata-rata target per tahunnya 500 ribu wirausaha baru,” ungkapnya.

Patenpreneur 2022 akan diimplementasikan melalui dua metode kegiatan. Pertama, konsultasi bisnis. Tujuannya, membantu wirausaha yang sudah berjalan usahanya dalam menyelesaikan suatu masalah yang spesifik dengan cara difasilitasi sesi konsultasi dengan seorang pakar.

Kedua, pendampingan usaha merupakan pembinaan terstruktur selama dua bulan untuk membantu wirausaha memulai atau mengembangkan usahanya. Selain itu, akan ada inkubasi yang dilakukan selama enam bulan oleh Kemenkop UKM yang bekerja sama dengan 19 lembaga inkubator, termasuk perguruan tinggi.

“Tahun ini akan kembali digulirkan karena kami melihat hasil dari proses inkubasi ini sangat baik dan efektif. Terbukti mampu menelurkan wirausaha yang berkualitas,” pungkas Azizah.