Program Tukar Oli dengan Sampah ala Pertamina. (Foto : Pertamina)

Gresik, MNEWS.co.id – PT Pertamina Lubricants meluncurkan program di bidang lingkungan yaitu “Tukar Oli dengan Sampah”. Program tersebut mengajak masyarakat untuk menukar sampah menjadi poin yang nantinya dapat ditukar dengan pelumas Pertamina.

Ifan Sri Widodo, SpV HSSE PUG Pertamina Lubricants menjelaskan program ini mengajak masyarakat untuk menukar sampah kering baik dari kardus bekas, kertas bekas, kaleng kosong, dan botol plastik dengan berat tertentu menjadi poin yang nantinya dapat ditukar dengan pelumas Pertamina.
 
“Kami terus berkomitmen menjaga lingkungan di mana kami beroperasi termasuk pengendalian sampah. Kami berharap dengan adanya program Tukar Oli dengan sampah ini, masyarakat bisa lebih termotivasi untuk menjaga dan mencintai lingkungan dengan membantu mengendalikan sampah disekitar mereka,” katanya.

Untuk 1 kg sampah kering akan dikonversi menjadi 1 poin. Poin terendah yang dapat ditukar yakni 15 poin untuk 1 oli Enduro Gear. Sedangkan masyarakat harus mengumpulkan 34 poin untuk penukaran dengan Enduro Matic G 0.8 L, 40 poin untuk Enduro Matic 0.8 L, 37 poin untuk Enduro 4T 0.8L dan 49 poin untuk Enduro Racing dan 71 poin untuk Pelumas mobil yakni Fastron Techno 1L.

Imam Wahyu, Ketua Karang Taruna RW 07 Kelurahan Sidokumpul mengatakan masyarakat tidak perlu membawa banyak sampah sekaligus karena pengumpulan poin akan berbasis digital melalui aplikasi di Kedai Kopi Sampah, sehingga memberikan kemudahan menabung sampah, Konsumen akan otomatis mendapatkan user id.
 
“Tujuan utama adalah untuk mengedukasi masyarakat untuk mengendalikan sampah dan mengurangi timbunan sampah ke TPS melalui penabungan sampah hingga penukaran menjadi Pelumas,” ujar Imam.

program ‘Tukar Oli dengan Sampah’ merupakan kelanjutan dan inovasi dari program sebelumnya ‘Ngopi Bayar Pakai Sampah”. Selama berjalan satu tahun, melalui program tersebut, Kedai mampu mengumpulkan 0,8 ton sampah dan berhasil mengurangi timbunan sampah dari Kelurahan Sidokumpul sebanyak 0,22 persen.

Imam menambahkan bahwa selama satu tahun berjalan program Ngopi Bayar Pakai Sampah, Kedai tersebut mampu mengumpulkan 0.8 Ton sampah, dan berhasil mengurangi timbunan sampah dari Kelurahan Sidokumpul sebanyak 0.22 %. Imam berharap program ini dapat berkontribusi lebih untuk mengurangi sampah timbun, mampu mengedukasi masyarakat untuk selalu memilah sampah, dan dapat berperan aktif peduli terhadap lingkungan.

Hasil sampah kering yang dikumpulkan oleh Kedai Kopi Sampah selanjutnya dikelola menjadi kerajinan lampion oleh Karang Taruna Jagal Bangkit RW 7 Sidokumpul.