Ilustrasi UMKM Gunakan Kode QRIS. (Foto: Merdeka.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak 4,5 juta pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM) menggunakan standarisasi sistem pembayaran digital atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga 28 Agustus 2020. Dari 4,5 juta pedagang itu sebanyak 85 persen atau 3,8 juta di antaranya adalah pelaku UMKM yang beralih digital.

Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia mengatakan, perkembangan QRIS cukup pesat. Saat ini sudah sebanyak 4,3 juta merchant yang telah menggunakan QRIS. “Digitalisasi sistem pembayaran semakin banyak QRIS untuk UMKM seluruh nusantara lebih dari 4,3 juta merchant sudah beralih ke digital melalui QRIS,” katanya.

Saat ini, QRIS memiliki inovasi yang mengkombinasi aplikasi chat dan streaming video, sehingga memperluas kesempatan pedagang konvensional untuk bisa langsung berdagang layaknya pedagang daring.

Layanan sistem pembayaran digital ini bisa gunakan baik secara tatap muka antara pembeli dan pedagang dengan memindai barcode. Sementara untuk pembayaran atau tanpa tatap muka dengan pedagang dengan mengirimkan barcode melalui pesan aplikasi.

Tahap selanjutnya, BI sudah mengadakan pembicaraan dengan bank sentral Thailand, Malaysia dan ada minat dari India, Jepang dan Arab Saudi agar sistem serupa milik negara itu bisa digunakan di Indonesia.

Pada tahap ketiga, QRIS bisa digunakan di luar negeri misalnya bagi jemaah yang naik haji atau umrah dan wisatawan Indonesia ke luar negeri khususnya di kawasan ASEAN sehingga tidak perlu banyak membawa uang.

QRIS memiliki sejumlah keunggulan di antaranya efisien tanpa uang kembalian dan bebas biaya, kekinian, cepat, tercatat, aman dan terlindungi serta higienis. “QRIS ini salah satu game changer, sebagai first mover. Sekarang apapun aplikasi di mobile banking atau mobile payment bisa pakai QRIS karena itu satu bisa dibaca semua,” kata Perry.