Ilustrasi Produk UKM Kerajinan Yogyakarta. (Foto: ANTARA)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan sarana pemasaran digital serta mengutamakan inovasi dan kualitas produk untuk bersaing.

“Karena sekarang ini semua basisnya sudah digital maka bersaingnya harus mengutamakan produk yang berkualitas dan inovatif,” kata Ketua Umum Kadin DIY GKR Mangkubumi dalam diskusi virtual “Kolaborasi Membangun Ekosistem Bisnis Digital” di Yogyakarta, Sabtu (12/12/2020).

Menurutnya, untuk menjaga daya saing produk para pelaku pemasaran digital, mereka dapat mengandalkan potensi atau ciri khas yang dimiliki daerah masing-masing. Dengan adanya produk yang berciri lokal, lanjutnya, akan menjadi sumber kekuatan UMKM dalam wahana pemasaran digital yang tanpa batas.

“Pasti itu (menjadi kekuatan), karena potensi masing-masing kecamatan tentu berbeda-beda. Nah dengan adanya kelokalan itu maka menjadi sumber kekuatan UMKM,” katanya.

Ia juga tidak menampik bahwa pemasaran secara digital merupakan keniscayaan pada masa pandemik COVID-19 yang harus digeluti seluruh pelaku UMKM. “Tentunya mau tidak mau kita dipaksa untuk berubah. Tidak bisa lagi berkegiatan seperti dulu dalam artian berkumpul seperti membuat pameran. Seandainya bisa, pastinya terbatas dan protokol kesehatan lebih ketat,” tambahnya.

Sementara itu, pendiri “JogjaKita” Ibnu Sunanto mengatakan pada era digital seperti saat ini merupakan kesempatan membangun ekosistem bisnis digital yang kuat. Ekosistem digital, dapat menjadi ‘hub’ paling utama untuk menghubungkan berbagai entitas bisnis menjadi sebuah kesatuan layanan.

Oleh sebab itu, melalui platform digital “JogjaKita” yang Ia dirikan, dapat terbentuk sebuah ekosistem bisnis digital di Yogyakarta yang memadukan berbagai entitas mulai layanan belanja, layanan kuliner, layanan kurir, transportasi daring, hingga pelayanan tiket.

“Ini bukan sekadar aplikasi, namun semangat masyarakat DIY dalam membangun ekosistem bisnis sendiri,” kata Ibnu.