Ilustrasi Produk Perajin.(Foto: Jawa Pos)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar kompetisi Tudung Saji Nusantara 2020.

Kompetisi ini bertujuan melestarikan budaya bangsa dengan memperkenalkan kerajinan yang adiluhung serta menumbuhkan minat kaum muda dalam mendorong regenerasi perajin secara inovatif, kreatif dan ramah lingkungan.

“Selain itu, kompetisi ini untuk mendukung Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia dalam rangka membangun minat masyarakat untuk membeli produk lokal, khususnya produk-produk kerajinan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih dikutip dari siaran pers Kemenperin.

Gati menjelaskan tudung saji merupakan salah satu produk unggulan dari industri kerajinan nasional. Kemenperin mencatat, nilai ekspor barang industri kerajinan pada periode Januari – September 2020 sebesar 435 juta dolar AS atau setara Rp6,17 triliun. Kompetisi ini dilatarbelakangi kondisi di era adaptasi kebiasaan baru saat ini, dengan banyaknya masyarakat yang melakukan kegiatannya di rumah.

“Kebiasaan baru ini nampaknya mendorong masyarakat kota untuk membuat rumahnya lebih nyaman dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan dekorasi interior, mulai dari melakukan peremajaan infrastruktur hingga perlengkapan rumah tangga seperti tudung saji yang dibuat selaras,” tambahnya.

Guna merebut peluang tersebut, diperlukan langkah untuk menggiatkan kembali perajin di tanah air, salah satu upayanya melalui kompetisi. Menurutnya, para perajin juga perlu beradapatasi memaksimalkan potensi untuk improvisasi agar dapat terus berkreasi. Para perajin dituntut untuk terus berinovasi mengeluarkan ide, dan karya kreatif yang dapat memberikan pengaruh postif pada perkembangan industri kerajinan.

Wakil Ketua Harian I Dekranas, Loemongga Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, kegiatan kompetisi tudung saji sejalan dengan tujuan dibentuknya Dekranas, yaitu mengembangkan kerajinan nasional dengan menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerajinan bagi kehidupan sehari hari. Selain itu juga untuk melestarikan kebudayaan asli tanpa mengabaikan penggunaan penemuan dan teknologi baru, dalam rangka mengembangkan identitas budaya bangsa kita.

“Selain itu, Dekranas juga memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan pengusaha kecil, perajin, dan seniman dengan mendorong semangat kewirausahaan mereka, salah satunya melalui kegiatan kompetisi tudung saji ini,” ujar Loemongga.