Ilustrasi masker kain buatan sendiri. (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan melibatkan 9 agregator UMKM untuk memproduksi sebanyak 27 juta potong masker kain senilai Rp150 miliar, yang akan didistribusikan ke 34 provinsi di seluruh Indonesia. Langkah itu merupakan komitmen bersama untuk penyelamatan sektor UMKM di tengah pandemi Covid-19.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki percaya penyerapan produk UMKM oleh kementerian dan lembaga Pemerintah akan kembali membuka pasar domestik yang sempat tertekan akibat wabah. Sejauh ini, pemerintah sudah memberikan dorongan agar pelaku UMKM bisa tetap produktif melalui stimulus modal usaha.

Kemenkop UKM melibatkan sembilan agregator yang bertugas menyerap langsung produk masker kain buatan ribuan pelaku UMKM di berbagai daerah. Agregator tersebut juga berperan melakukan pendampingan dan kurasi produk agar sesuai standar organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam mencegah penularan Covid-19.

“Kemenkes melakukan pemesanan masker sebanyak 27 juta pieces atau senilai Rp150 miliar yang akan didistribusikan ke 34 provinsi di seluruh Indonesia. Spesifikasi masker tiga lapis sesuai dengan standar WHO,” ungkapnya.

Hasil produksi masker yang telah diproduksi sejak 11 September 2020 tersebut 50 persen dari total pemesanan. Model yang dibuat pun memiliki corak beragam mengikuti tren desain yang disukai masyarakat.

Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Ahmad Yurianto mengatakan bahwa penggunaan masker diperkirakan akan lebih lama meski vaksin Covid-19 telah ditemukan. Penggunaan masker hingga 2022 masih menjadi prioritas utama untuk mencegah penularan wabah,

“Vaksin tidak melindungi orang dari kemungkinan terpapar. Oleh karena itu penggunaan masker ini masih akan terus kita kampanyekan bahkan perhitungan kami sampai dengan 2022 kita harus menggunakan masker,” ujar Yuri.