Jakarta, MNEWS.co.id – Momen kelahiran menjadi peluang usaha yang dapat dimanfaatkan, salah satunya untuk bisnis parsel perlengkapan bayi. Kini, hampir semua toko perlengkapan bayi turut memajang parsel perlengkapan bayi dengan berbagai tampilan yang menggemaskan. Tak hanya individu, banyak instansi juga memesan parsel bayi sebagai hadiah atas kelahiran anak para karyawannya.
Prospek bisnis berjualan perlengkapan bayi bisa dibilang menjanjikan karena produk ini akan terus dibutuhkan oleh konsumen tanpa memandang zaman. Perlengkapan bayi bukan produk musiman dan akan menjadi kebutuhan yang terus dicari oleh pasar. Misalkan oleh konsumen yang akan melahirkan atau yang sudah memiliki buah hati.
Septi E. Irianti, pelaku usaha asal Bekasi, Jawa Barat, memanfaatkan peluang tersebut melalui usahanya Qa.Do.Qu. Hal itu bermula saat Ia membuatkan hampers untuk temannya yang sakit dan hasil bingkisannya banyak mendapat respon positif karena pengemasannya yang bagus.
Septi memilih perlengkapan bayi karena melihat tradisi masyarakat untuk memberikan kado atau hadiah untuk keluarga yang baru melahirkan. Parsel yang berisi perlengkapan bayi pun terus dibuat untuk memenuhi kebutuhan ini.
Selain itu, baginya produk perlengkapan bayi juga memiliki target pasar yang luas karena dibutuhkan oleh konsumen dari berbagai golongan ekonomi. Nantinya, konsumen hanya tinggal memilih produk mana yang sesuai dengan kebutuhan dan budget mereka.
Parsel bayi yang dibuat umumnya berisi perlengkapan seperti mainan, alat mandi, popok, selimut, bantal, baju, sepatu, hingga dot minuman.

Salah satu keunggulan dari Qa.Do.Qu. terletak pada kemasan yang menggunakan box dibungkus dengan kain terinspirasi Furoshiki di Jepang. Banyak para konsumen memuji dan menyukai parcel buatannya yang dinilai kreatif dan lucu karena dikemas secara scrap pop-up.
Para pembeli pun dapat menyesuaikan isi parsel sesuai dengan permintaan. Pelanggan tinggal menyebutkan, maka Ia akan memberikan contoh produk. Kalau pelanggan suka, Ia baru menyusun produk menjadi bingkisan.
Bahan baku yang digunakan sudah terjamin kualitasnya karena Septi bekerja sama dengan supplier tangan pertama dari toko distributor. Proses pembuatan dilakukan sendiri dan saat ini Septi belum memiliki pegawai dengan pemesanan menggunakan sistem made by order. Harga produk dibanderol mulai dari Rp70.000,- hingga Rp500.000,- tergantung dari permintaan konsumen.
Selama masa pandemi, Septi mengaku penjualan produk Qa.Do.Qu mengalami peningkatan. Salah satunya berkat kemajuan teknologi digital yang mempermudahnya untuk mempromosikan produk Qa.Do.Qu. yakni melalui Instagram, WhatsApp, dan marketplace.
Menurutnya, dengan memanfaatkan media sosial akan mempermudah konsumen untuk menemukan produk yang diinginkan serta transaksi jual-beli jadi semakin praktis.
Selain itu, konsistensi dalam menjalankan sebuah bisnis juga menjadi kunci baginya untuk tetap mengenalkan lebih luas lagi produk Qa.Do.Qu.
Ke depannya, Ia berencana ingin lebih banyak menghadirkan inovasi produk seperti kado ulang tahun hingga pernikahan. Selain itu, Ia berharap bisa memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumahnya dalam menjalankan bisnis tersebut sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan dampak terhadap sesama.