Ilustrasi cireng. (Foto: Shutterstock/Jimmy Gunawan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Penggemar camilan khas Bandung tentu tidak asing lagi dengan jenis makanan cireng atau aci digoreng. Selama ini mungkin Anda mengenal cireng sebagai makanan tradisional yang kerap dijajakan oleh tukang gorengan di pinggir jalan. Meski demikian, jangan sekali-kali meremehkan kudapan tradisional ini.

Tidak dipungkiri, cireng memang selalu menjadi peluang usaha di bisnis kuliner karena memiliki banyak peminat. Seperti yang dijalankan oleh Hana Fauziyyah, seorang pelaku usaha yang menjajal cireng isi di Bogor, Jawa Barat dengan jenama Cireng Badag yang sudah dirintis sejak Agustus 2019.

Usaha tersebut bermula saat Hana sedang hamil dan ngidam ingin memakan cireng isi dan membelinya di sekitar pasar di daerahnya. Namun, beberapa cireng yang dikonsumsi tidak sesuai dengan keinginannya. Akhirnya Hana pun meriset dengan mencoba beberapa cireng yang dibeli dan sesuai dengan keinginannya melalui supplier yang Ia gunakan hingga kini.

Sebelum memulai bisnis, Hana merupakan seorang guru les di salah satu tempat les swasta di Bogor. Hasil dari pekerjaan tersebut Ia gunakan untuk membiayai kuliahnya kala itu. Dan Ia mengaku sudah sejak lama ingin mempunyai usaha sendiri dan telah mencoba beberapa bisnis lain seperti keripik, kue pie, hingga baju koko.

Awal membangun usaha Cireng Badag, Hana menggunakan sistem pre-order karena modal yang digunakan masih sangat minim. Ia menceritakan ketika mulai menjalankan usaha ini semuanya dikerjakan sendiri dari mencari supplier, jasa ekspedisi yang cocok, hingga proses kemasan. Semua kendala dan tantangan yang Ia hadapi justru memotivasi dirinya untuk terus belajar sehingga bisa menghasilkan produk yang lebih baik.

Tampilan produk Cireng Badag. (Foto: Instagram/cirengbadag)

Bahan baku yang digunakan Cireng Badag diambil langsung dari supplier yang sudah terjamin kualitas produknya. Selanjutnya, Hana mengemas ulang dengan kemasan dan branding sendiri namun tetap menjaga kualitas dan keamanan produk. Saat ini, Ia dibantu oleh 2 orang karyawan dengan kapasitas produksi 600 cireng per hari.

Inovasi menjadi salah satu strategi Hana dalam mengembangkan bisnis. Ia menciptakan produk cireng dengan aneka isi mulai dari ayam, baso, sosis, ati ampela, ayam oriental, keju, usus sedap, hingga jando sapi. Terobosan lainnya yaitu Cireng Badag tidak hanya menjajakan produk dalam keadaan matang, namun juga memproduksi frozen food dan dimsum ayam.

Meski banyak produk cireng yang beredar di pasar, Hana mengklaim produk hasil kreasinya memiliki ciri khas yaitu lebih renyah dengan isian yang penuh dan tidak terlalu liat ketiga digigit. Produk Cireng Badag dibanderol dengan harga Rp25.000,- per pack dengan isi 5 buah.

Hana menambahkan, bahwa pemasaran yang dilakukan sejak awal usahanya yaitu dengan menggunakan media online seperti Instagram, marketplace, dan jasa pengiriman makanan online.

Selain itu, Ia juga menggunakan jasa endorse kepada influencer seperti Fadil Jaidi, Clarissa Putri, dan lainnya. Hal ini bertujuan agar produk Cireng Badag semakin dikenal dan banyak konsumen baru yang tertarik.

Selama masa pandemi, Hana mengaku usaha cirengnya tidak terlalu berdampak karena sejak awal sudah menggunakan penjualan online. Melihat usahanya yang tetap bertahan saat ini, Hana mengaku sangat optimistis.

Ke depannya, Ia ingin mengembangkan bisnis dengan menambah beberapa varian produk dengan tetap menjaga kualitas. Hana juga berharap kelak usahanya bisa menjadi peluang kerja bagi mereka yang membutuhkan.