Bandung, MNEWS.co.id – Pemeritah Kota (Pemkot) Bandung berupaya menggairahkan sektor ekonomi yang sempat lesu akibat Covid-19 dengan menghadirkan Pasar Kreatif Bandung. Kegiatan yang diadakan di 9 pusat perbelanjaan yang hadir sejak 3 Oktober 2020 ini berhasil membangkitkan omzet yang menyegarkan bagi para pelaku usaha.
Pasar Kreatif Bandung sukses meraup omzet Rp1,56 miliar, jumlah tersebut bisa bertambah mengingat acara tersebut akan berakhir pada 28 Oktober 2020 yang akan datang.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah, mengatakan perolehan omzet itu berasal dari 212 perajin yang menjajakan produknya di Pasar Kreatif. Kegiatan tersebut juga sebagai upaya memulihkan ekonomi terutama usaha mikro kecil menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19.
Elly mengaku banyak menerima apresiasi positif dari para pedagang. Sebab, 65 persen penjaja mendapatkan omzet rata-rata Rp 1 juta hingga Rp10 juta, bahkan ada yang Rp100 juta. Omzet tertinggi didapat dari penjualan produk fesyen.
“Mereka (pedagang) tidak dipungut biaya apa pun untuk tampil di mal-mal yang ternama. Saat produknya ada terjual, mereka sangat mengapresiasi,” katanya.
Pasar Kreatif Bandung diselenggarakan di sembilan pusat perbelanjaan ternama di Kota Kembang, yakni Paris van Java, Bandung Electronic Center, Trans Studio Mall, 23 Paskal, Istana Plaza, Bandung Indah Plaza, Kings Shopping Center, Festival Citylink, dan Cihampelas Walk. Di setiap mal, para perajin membuka gerai selama 10 hari.
Pemilihan pusat perbelanjaan sebagai tempat penyelenggaraan pameran lantaran dinilai paling aman dan paling disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Disdagin Kota Bandung memiliki program kerja sama dengan APPBI berupa memfasilitasi pengusaha dengan pusat perbelanjaan. Jadi para pedagang yang ikut serta dalam Pasar Kreatif Bandung tidak dipungut biaya sama sekali, alias gratis,” tambah Elly.
Kegiatan tersebut merupakan langkah Pemkot Bandung memulihkan ekonomi masyarakat terutama di sektor kerajinan dan fesyen bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung. Para perajin yang turut dalam program tersebut juga telah melewati proses kurasi sehingga produknya dipastikan berkualitas.
“Kita seleksi juga produk yang akan tampil dalam kegiatan ini. karena kita tidak ingin apa yang disuguhkan kepada masyarakat biasa-biasa saja, jadi ini juga pemicu untuk para pelaku UMKM untuk lebih berinovasi lagi,” ungkapnya.