Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun. (Foto: Dok. DPR RI)

Jakarta, MNEWS.co.id – Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun mengatakan situasi ekonomi saat ini sedang menghadapi banyak permasalahan. Menurutnya saat ini keberadaan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pun diharapkan menjadi salah satu penopang ekonomi nasional. Karena 97 persen usaha di Indonesia itu ditopang oleh usaha kecil, sesangkan sisanya 3 persen merupakan peran pabrik besar-besar.

“Yang bisa menggerakkan usaha dari bawah di tengah-tengah masyarakat ya usaha kecil. Makanya pemerintah banyak sekali membuat program, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), bantuan modal yang disampaikan melalui koperasi maupun program-program pemerintah yang lain, sampai pemerintah mensubsidi bunganya,” katanya.

Misbakhun menambahkan, program subsidi pemerintah yang dulunya 11-12 persen diturunkan di bawah menjadi 9 persen. Kini, subsidi diturunkan lagi menjadi 6 persen.

Ia menegaskan, pemerintah juga menggeser prioritas anggaran ke sektor produktif. Pemerintah, lanjut Misbakhun, melakukan itu dalam rangka memberi akses kemudahan kepada usaha kecil untuk mendapat kredit usaha.

Melihat situasi ekonomi Indonesia, insentif harus diberikan kepada usaha kecil menengah, karena yang bisa menggerakkan ekonomi di tingkat bawah masuk ke rumah-rumah sampai ke paling ujung adalah usaha kecil dan menengah ini. Bahkan pemerintah membuka kredit mikro antara Rp 500.000 – Rp 2,5 juta dan ini marak dilakukan pemerintah untuk memperkuat elevasi dan daya jangkaunya.

Sementara itu dari Edy Rachmadi Wibisono perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sekaligus narasumber mengatakan, pelaku UMKM sangat perlu menerima informasi terkait peningkatan akses permodalan UMKM. Karena permodalan menjadi pondasi penting bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.

“Semoga para peserta penyuluhan dapat menerima informasi penting seperti ini, karena masyarakat harus tahu akses permodalan UMKM kini sudah banyak,” kata Edy.