Bandung, MNEWS.co.id – Program-program Bantuan Sosial (Bansos) yang digulirkan pemerintahan Presiden Jokowi mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Salah satunya adalah program Kewirausahaan Sosial yang digulirkan Kementerian Sosial. Sudah banyak penerima program Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah graduasi mandiri.
“Saya melihat langsung keberhasilan program PKH di lapangan, di mana penerima PKH sudah mentas dan naik kelas menjadi usaha mikro,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dilansir dari siaran pers Kemenkop UKM.
Salah satunya pemilik Comring, Yani Suryani, merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah graduasi dan memiliki potensi berwirausaha dan mendapatkan stimulus melalui ProKUs (Program Kewirausahaan Sosial) dari Kementerian Sosial RI.
Setelah naik kelas menjadi usaha mikro, Teten mendorong mereka untuk membentuk atau bergabung ke dalam wadah koperasi. “Saya berharap para pelaku usaha mikro tersebut dilembagakan ke dalam wadah koperasi. Tujuannya, agar bisa lebih mendapatkan nilai ekonomis bagi usahanya,” kata Teten.
Dengan berkoperasi para pelaku usaha mikro bisa lebih fokus dalam urusan produksi dan menjaga kualitas produk. Urusan penyediaan bahan baku hingga pemasaran, akan dikerjakan koperasi.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan membantu mereka dalam mendirikan koperasi. Dalam kesempatan itu pula, Teten menekankan adanya kesinambungan program antar kementerian. “Setelah dibina Kemensos melalui program kewirausahaan sosial, kini setelah menjadi usaha mikro menjadi binaan dari KemenkopUKM,” ungkap Teten.
Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengungkapkan bahwa siklus program pengentasan orang dari kemiskinan sudah berjalan dan dilakukan secara tuntas. “Saat ini, penerima Bansos PKH sudah bisa mengakses KUR atau dana bergulir LPDB-KUMKM melalui koperasi,” katanya.
Untuk itu, Juliari mengharapkan keluarga penerima program PKH tidak terlalu lama, atau paling lama mendapat sentuhan program tersebut selama lima tahun. Ia pun mengajak MenkopUKM untuk bekerjasama dalam hal database pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia. “Kegiatan ekonomi keluarga harus terus berjalan. Setelah dari program PKH Kemensos, kini akan dilanjutkan KemenkopUKM sebagai usaha mikro,” pungkasnya.