Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan ekspor UMKM di China, Jepang, dan Korea Selatan semakin bertumbuh besar. Teten menilai hal itu disebabkan UMKM di negara tersebut terhubung serta menjadi bagian dari rantai pasokan industri nasional.
“Misalnya di sini Purbalingga sudah ada pabrik knalpot. Knalpot itu kan produksi komponen untuk industri automotif. Kita memang enggak usah, mungkin bikin satu mobil karena itu butuh teknologi, modal ini, keahlian yang banyak. Tapi kalau kita bisa memroduksi satu knalpot, bisa menyuplai industri automotif dunia, kan besar juga, kita harus mulai dengan itu,” kata Teten.
Ia mengharapkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat tumbuh dan terintegrasi dengan industri nasional. Menkop UKM ingin pelaku UMKM bukan hanya tetap sebagai ekonomi subsistem atau ekonomi rumah tangga, tapi harus tumbuh dan terintegrasi dengan industri nasional.
“UMKM di kita banyak dalam bentuk usaha mandiri, memproduksi produk-produk yang end product, final product. Ke depan, dan di sini sudah ada (yang) mulai, bagaimana produk UMKM itu menjadi bagian dari supplay chain industri nasional, industri global,” ujarnya.
Saat ini Kemenkop UKM sedang mendorong kemitraan usaha besar dan usaha kecil, termasuk menyiapkan insentifnya. Teten menambahkan pihaknya mendorong pengembangan UMKM melalui rantai pasokan industri nasional tersebut supaya antara yang kecil dan besar terintegrasi serta maju bersama-sama.
Sementara itu Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menjelaskan berbagai potensi yang dimiliki Kabupaten Purbalingga, bahkan beberapa di antaranya telah diekspor ke berbagai negara.
Ia mencontohkan komoditas pertanian berupa buncis “Kenya” telah diekspor ke Singapura, serta gula kelapa yang dikirim ke Yunani dan beberapa negara di Eropa lainnya maupun Amerika.
“Kita juga memberdayakan kopi di Gunung Malang yang sebagian besar sudah diserap oleh Starbucks yang terkenal di dunia termasuk di Indonesia,” katanya.
Selain itu, knalpot yang diproduksi UMKM Purbalingga juga telah diekspor hingga Jerman untuk memenuhi kebutuhan industri automotif.
Dalam kesempatan tersebut, Dyah juga memaparkan keberadaan industri bulu mata dan rambut palsu di Purbalingga yang konon merupakan terbesar kedua setelah Guangzhou, China.
“Sebentar lagi, dengan keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, akan didirikan pabrik bulu mata terbesar di dunia, menyerap tenaga kerja hampir 15 ribu orang. Insya Allah ini akan segera didirikan, tahun 2022 akan segera diresmikan, mudah-mudahan Pak Presiden bisa hadir,” tambahnya.
Dalam kunjungannya di Purbalingga, Menkop-UKM Teten Masduki melakukan panen buncis Kenya di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, serta meresmikan gerai pasar tani “Tani Bangga Store” di Desa Gemuruh, Kecamatan Padamara, dilanjutkan melepas ekspor buncis Kenya dengan tujuan Singapura.