Beragam produk olahan bawang merah yang diproduksi UD Dua Putri Solehah di Kabupaten Probolinggo. (Foto: Diskominfo Kabupaten Probolinggo)

Probolinggo, MNEWS.co.id – Sebanyak 1,8 ton produk olahan bawang merah asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sudah diekspor ke Jepang sepanjang tahun 2021 ini.

Produk olahan bawang merah tersebut diproduksi oleh salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) UD Dua Putri Solehah. Nurul Khotimah, selaku pemilik UD Dua Putri Solehah, mengatakan selama pandemi mereka terus bekerja untuk mememenuhi permintaan ekspor tersebut.

“Pandemi bukan penghalang bagi kami untuk terus berkiprah dalam memajukan usaha. Permintaan pasar ekspor pun harus dipenuhi setiap tahunnya,” kata Nurul dikutip dari Antara.

Produk olahan bawang yang UD Dua Putri ekspor tersebut bernama “Hunay”. Produk asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Probolinggo tersebut, memang ditargetkan oleh Nurul untuk diekspor.

“Kami pelajari berbagai macam standar ekspor, mulai dari good manufacturing hingga prosedur dan regulasi perdagangan ekspor impor yang didapatnya dari kegiatan trademart,” ujarnya.

Untuk sekarang, Nurul tengah fokus memperoleh dokumen Hazard Anaysis Critical Control Point (HACCP) yang menjadi syarat utama perdagangan ekspor. HACCP ini akan memungkinkan olahan Nurul bisa dijual ke negara lain.

Dalam catatan ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo dikemukakan produk olahan bawang goreng UD Dua Putri Solehah sejak tahun 2019 sudah mengekspor sebesar 990 kilogram ke Jepang.

“Kemudian tahun 2020 kapasitasnya naik menjadi 2 ton lebih dan pada tahun 2021 turun menjadi 1,8 ton,” kata Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Moch. Natsir.

Untuk saat ini, Natsir tengah megusahakan agar Disperindag Jatim dan Scuvindo menerbitkan dokumen HACCP untuk UD Dua Putri.