Ilustrasi mengelola keuangan. (Foto: Cermati)

MNEWS.co.id – Literasi keuangan dan digitalisasi menjadi salah satu masalah utama dan tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Banyak pelaku UMKM masih mengandalkan pencatatan keuangan secara manual sehingga tidak memiliki laporan keuangan yang rapi.

Tantangan ini mendorong CrediBook dan Sekolah Vokasi Universitas Warmadewa bekerja sama untuk menyelenggarakan pengabdian masyarakat berupa pelatihan akuntansi berbasis digital bagi pelaku UMKM di Provinsi Bali.

CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans mengatakan, kerja sama antara CrediBook dan Universitas Warmadewa ini penting untuk menyelesaikan rintangan yang dihadapi UMKM.

“Kerja sama ini akan memberikan pemahaman yang lebih holistik bagi pelaku UMKM. Akademisi Universitas Warmadewa menyediakan materi pengelolaan keuangan dari sisi keilmuan, sementara CrediBook memudahkan praktiknya lewat salah satu layanan kami yakni aplikasi pembukuan digital,” ungkap Gabriel dikutip MNEWS.co.id dari Antara, Selasa (31/5/2022).

Aplikasi pembukuan digital yang dikembangkan CrediBook pun akan memudahkan pelaku usaha dalam mencatat dan memantau arus kas secara real-time sehingga UMKM memiliki laporan keuangan yang rapi di ponsel.

Dengan tema “Peran Digital dalam Strategi Pengelolaan Keuangan UMKM”, pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 200 pelaku peserta secara luring dan daring yang terdiri dari mahasiswa dan pelaku UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali.

Rektor Universitas Warmadewa Dewa Putu Widjana menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kesepakatan kerja sama dengan CrediBook untuk mewujudkan pengabdian masyarakat berbasis digital bagi UMKM.

Civitas academika di kampus pun bertugas memberikan edukasi dan sosialisasi untuk membantu UMKM melakukan pencatatan keuangan secara digital, termasuk melalui kerja sama dengan pelaku industri keuangan digital.

“Sekolah Vokasi yang saat ini terdiri dari tiga program studi yaitu Akuntansi Perpajakan, Sistem Informasi Akuntansi, dan Ilmu Teknologi Komunikasi memerlukan banyak dukungan dari industri dan dunia kerja guna mencetak sarjana terapan yang siap secara praktik dan teori dunia kerja dan usaha maka kegiatan ini sangat positif bagi perkembangan civitas akademika,” ujarnya.