Suwandi saat memperlihatkan kerajinan yang diproduksinya. (Foto: Endra Dwiono)

Ponorogo, MNEWS.co.id – Pandemi Covid-19 tidak membuat masyarakat di pedesaan tidak produktif. Dengan adanya himbauan pemerintah untuk di rumah saja, melahirkan pikiran kreatif untuk produktif meski dalam masa pandemi. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah pemuda asal Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Selama masa karantina di rumah saja, para pemuda tersebut bisa membuat aneka kerajinan dari bahan kayu jati Belanda. Meski baru mulai beberapa bulan, namun kerajinan asal Desa Sidoharjo ini sudah kebanjiran orderan. Bukan hanya dari masyarakat Ponorogo, namun juga ada yang dari luar kota.

“Alhamdulillah meski baru beberapa bulan membuat kerajinan, orderan sudah mulai banyak, bahkan ada permintaan dari Jakarta juga,” kata Wandi yang merupakan salah satu perajin.

Kerajinan aksesoris yang dibuat meliputi bandul kunci, jam dinding, dan aneka hiasan dinding. Suwandi juga melayani custom sesuai permintaan pemesan. Kerajinan yang dibuatnya ini, Ia namakan creative culture.

Semua aksesoris yang dibuatnya berbahan baku dari limbah kayu jati belanda. Awalnya kayu jati belanda itu dipotong sesuai dengan kebutuhan. Lalu diperhalus, setelah itu diukir menjadi huruf atau bentuk-bentuk lain sesuai pesanan pembeli. Alasan memilih kayu jati belanda, karena tidak keras juga tidak ada seratnya. Sehingga membuat tampilan terlihat lebih bagus.

“Saya membuat kerajinan-kerajinan ini secara otodidak. Lihat referensi, beli alat-alatnya dan langsung membuat,” tambahnya.

Wandi bersama teman-temannya kini sering eksplorasi untuk menambah ide-ide kerajinan yang ingin dibuat. Sehingga proses kreatif akan terjaga dan melahirkan produk-produk baru yang sesuai selera pasar. Berbagai kerajinan yang dibuat Wandi pun harganya beraneka ragam berkisar mulai Rp10 ribu hingga Rp 120 ribu. Menurutnya, harga tersebut tergantung dengan ukuran serta dari tingkat kesulitannya.

“Pemasarannya secara online, memanfaatkan media sosial yang ada seperti Facebook atau instagram. Alhamdulillah, responnya bagus,” ungkap Wandi.