
Jakarta, MNEWS.co.id – Menjelang pekan liburan akhir tahun, Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terus mempercantik kawasannya.
Selain infrastruktur, sejumlah ikon wisata baru yang diperuntukkan sebagai spot selfie bagi para wisatawan juga ikut dibangun.
Kepala Sudin Parbud Kepulauan Seribu, Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, ikon baru berupa instalasi patung itu dibangun di beberapa pulau yang ramai menjadi tujuan wisata demi menambah promosi wisata di kawasannya.
“Ikon-ikon baru ini sudah selesai dikerjakan. Kami bekerja sama dengan Asosiasi Pematung Indonesia cabang Jakarta,” kata Cucu seperti yang dikutip dari keterangan pers pada Minggu (15/12).
Cucu berharap hadirnya ikon baru yang menjadi spot berfoto ini menambah promosi akan pariwisata di Kepulauan Seribu.
“Saya mengucapkan terima kasih untuk para seniman yang telah membantu mewujudkan hal ini,” ujarnya.

Diketahui sebanyak delapan ikon baru itu dibangun di beberapa pulau yang memang menjadi tujuan wisata.
Patung pertama adalah ikon Jiwa Samudera di Pulau Pari. Kedua adalah ikon Persembahan Cinta di Pulau Tidung. Kemudian ikon Nyala Samudera di Pulau Karya. Lalu ikon Derai Embun di Pulau Pramuka.
Ide empat ikon tersebut digagas oleh Arief Timor, Adityayoga, Agoes Salim, Nicholas Willa, Anindyo Widito, sementara sebagai pematung dipercayakan kepada Yani Mariani.
Ide empat ikon lainnya digagas oleh Arief Timor, Adityayoga, Agoes Salim, Nicholas Willa, Anindyo Widito. Pematungnya dipercayakan kepada Agus Widodo.
Patung pertama adalah ikon Generasi Pelaut di Pulau Untung Tidung, kedua Ikon Ombak Menari di Pulau Karya, ketiga ikon Tangan Lestari di Pulau Pramuka, dan keempat ikon Sakura di Pulau Untung Jawa.
Sang kurator ikon wisata Kepulauan Seribu, Benny Ronald mengatakan bahwa sebuah karya seni yang tampil atau hadir di ruang publik sebagai sebuah entitas yang mampu memberikan dan menggugah rasa bagi siapapun yang melihat ataupun berinteraksi dengannya.
“Dengan adanya seni ruang publik, banyak tempat atau spot yang semula sepi jadi memiliki nilai yang lebih dan cukup signifikan memberikan daya tarik tersendiri,” kata Benny.
Selama ini pariwisata di Kepulauan Seribu bak mitos. Banyak yang sudah datang ke sana, namun promosinya seperti dianggap angin lalu.
Pembangunan ikon wisata diharapkan bisa membuat destinasi wisata di Kepulauan Seribu dipromosikan lebih luas lagi, melalui jepretan selfie para wisatawan yang berfoto di sana.
“Kebutuhan dasar manusia yang biasa mengabadikan sebuah tempat dengan berfoto yang seolah-olah sebuah statement bawah sadar mengenai penaklukan ruang dan waktu adalah hal yang sangat lazim sekali dewasa ini,” ujar Benny.
“Hal ini rasanya sangat umum dilakukan dan merupakan sebuah progres aktif seiring dengan kemajuan teknologi dan gencarnya pewartaan melalui social media,” pungkas Benny.