Ilustrasi Pelaku UMKM. (Foto: Pexels/Quang Nguyen Vinh)
Ilustrasi Pelaku UMKM. (Foto: Pexels/Quang Nguyen Vinh)

Jakarta, MNEWS.co.id – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Eddy Ganefo mengatakan telah memulai banyak program dengan pengembangan kemampuan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Dia pun berharap kedepannya pelaku UMKM menjadi pejuang devisa negara.

Salah satu caranya, Kadin akan terus mendampingi UMKM untuk berkembang hingga mampu mengekspor produknya ke luar negeri. “Kami ingin UMKM menjadi pejuang devisa. Bersama kami akan terus mendampingi hingga mampu ekspor. Itu salah satu langkahnya,” katanya.

Hal ini disampaikan saat menghadiri acara Musyawarah Provinsi (Musprov) Jawa Tengah yang digelar pada 20-21 Desember 2019 di hotel Aston Inn, Semarang. Menurut Eddy, pihaknya akan melakukan pembinaan mulai dari pelatihan keuangan hingga pelatihan cara ekspor barang. Selain itu, Kadin juga siap mendampingi calon pelaku UMKM mendapatkan dana pinjaman.

“Kami akan bantu bagaimana mereka mendapatkan pembiayaan, di semua daerah. Kerja kami jelas arahnya, agar UMKM bangkit,” ucapnya. 

Pada kesempatan yang sama, Ali Abdul Rohman terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Jawa Tengah. Setelah pelantikan, Ali bertekad untuk menjadikan Kadin Jateng sebagai lembaga solusi atas problematika yang dialami dunia bisnis di Jateng khususnya UMKM. 

“Saya bertekad untuk mewujudkan Kadin Jateng yang mengayomi dan membantu UMKM di Jateng. Saya juga akan ciptakan kebersamaan di antara pengurus dengan intens berkonsolidasi di Kadin Jateng dan kabupaten kota,” katanya.

Ali menambahkan untuk segera mulai memetakan potensi UMKM yang ada di Jawa Tengah. Dia pun  manfaatkan Musprov yang dihadiri 22 Kadin Kabupaten tersebut untuk mendapatkan data dan pemetaan potensi yang ada.

“Dalam Musprov kami memetakan dan sepakat menyokong UMKM di wilayahnya masing-masing,” jelasnya. 

Salah satu program yang sedang direncanakan adalah program ‘satu desa satu freezer’. Ali ingin merealisasikan program ini agar masyarakat dan pelaku UMKM lebih terbantu dalam proses penyimpanan bahan. 

“Sudah ada perusahaan dari luar yang siap kami ajak kerjasama. Tentunya tidak di semua daerah, kami akan mulai secara prosentase dengan skala prioritas dulu. Intinya kalau ada freezer itu, masyarakat bisa beli sayur, daging, dan lainnya tanpa harus ke toko modern,” kata Ali.