Jakarta, MNEWS.co.id – Sektor UMKM Indonesia diharapkan bisa menjadi bagian dari rantai pasok dunia serta menjadi bagian dari global value chain yang keberadaannya bisa memberikan asas manfaat yang lebih besar untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan, peran UMKM sangat signifikan dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kurang lebih berkontribusi 60 persen terhadap PDB dan dari segi penyerapan tenaga kerja juga sangat tinggi mencapai lebih dari 90 persen.
Hal itu disampaikan dalam dalam penandatanganan Naskah Nota Kesepahaman antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Agama tentang optimalisasi Peran Usaha Kecil dan Menengah Dalam Memenuhi Kebutuhan Haji dan Umrah, Rabu (13/1/21).
“UMKM Indonesia harus bisa menjadi bagian dari rantai pasok dunia yang keberadaannya bisa memberikan asas manfaat yang lebih besar untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.
Rosan menamahkan kolaborasi tersebut sepatutnya bukan cuma membuka terobosan dalam bidang ekspor untuk negara Arab Saudi, tetapi juga kepada negara-negara di Timur Tengah lainnya.
“UMKM berperan sangat signifikan dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan kontribusi 60 persen terhadap PDB dan dari segi penyerapan tenaga kerja juga sangat tinggi mencapai lebih dari 90 persen,” ungkapnya.
Namun semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia, UMKM menghadapi tekanan yang sangat besar dan sangat cepat. Melalui ekosistem digital diharapkan UMKM dapat kembali menjadi backbone bagi perekonomian nasional. Ditargetkan sebanyak 30 juta pelaku usaha sudah melek digital sampai tahun 2024.
Oleh sebab itu berbagai upaya-upaya dilakukan pemerintah, dunia usaha dan pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa usaha kecil menengah dan Koperasi ini tetap berjalan dan tetap menjadi tulang punggung kedepannya.